Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan 2021, Bukti Ketidakpastian Masih Tinggi?

Vaksinasi yang belum menjangkau semua kalangan dan proses
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi sebesar 4,1 hingga 5,1 persen pada 2021.

Sebelumnya, BI memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh positif pada 4,8 hingga 5,8 persen. Kemudian, BI kembali merevisi proyeksi tersebut menjadi 4,3 hingga 5,3 persen.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menduga revisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh BI, sebagaimana beragam prediksi dari lembaga lainnya seperti IMF, tidak terlepas dari dua hal.

Pertama, masalah penanganan Covid-19. Menurut Yusuf, meskipun saat ini pemerintah gencar melakukan proses vaksinasi, persentase penyuntikan vaksin yang diukur dari target masih relatif belum optimal.

“Di sisi lain, potensi second wave yang terjadi secara global juga berpotensi akan mereduksi pertumbuhan ekonomi global. Hal ini secara tidak langsung juga akan ikut berdampak pada proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tambahnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (20/4/2021).

Kedua, pertumbuhan konsumsi rumah tangga belum sepenuhnya akan pulih. Hal tersebut dilihat dari beberapa indikator seperti indeks penjualan riil yang pertumbuhannya masih berada di level pertumbuhan negatif.

Di sisi lain, beberapa bantuan pemerintah terutama dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN), di antaranya mengalami penurunan. Bahkan, beberapa bantuan perlindungan sosial sudah tidak disalurkan lagi seperti bantuan sosial tunai (BST) untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Yusuf lalu menilai pemberhentian beberapa bansos tersebut berpotensi membuat dorongan untuk perbaikan konsumsi rumah tangga bisa jadi menjadi lebih kecil.

“Saya kira, ini menjadi tantangan langsung bagi pemerintah yang masih bertahan pada target pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen,” jelas Yusuf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper