Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Mobil Listrik Australia Bahan Jualan Menperin di Jepang

Hubungan dangang Indonesia-Australia akan memudahkan pabrikan mengincar pasar otomotif di negara tersebut. 
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjadi menteri pertama di dunia yang diterima resmi oleh pemerintah Jepang sejak menetapkan status State of Emergency. /ANTARA-kemenperin.go.id
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjadi menteri pertama di dunia yang diterima resmi oleh pemerintah Jepang sejak menetapkan status State of Emergency. /ANTARA-kemenperin.go.id

Bisnis.com, JAKARTA — Australia menjadi satu bahan jualan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat bertemu dengan pabrikan otomotif Jepang belum lama ini. 

Hubungan dangang Indonesia-Australia akan memudahkan pabrikan mengincar pasar otomotif di negara tersebut. 

Saat ini Indonesia memiliki kerja sama ekonomi komprehensif dengan Austalia dalam kerangka Indonesia-Australia Comprehensive Economic Agreement (IA-CEPA). IA-CEPA memberikan keistimewaan bagi Indonesia untuk mengekspor mobil listrik dan hybrid ke sana.

Melalui perjanjian tersebut, Australia memberlakukan qualifying value content (QVC) produk mobil listrik dan mobil hybrid yang lebih rendah untuk Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain.

QVC adalah perhitungan nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Di dalam IA-CEPA, Australia mengizinkan Indonesia mengekspor mobil listrik dan hybrid dengan QVC sebesar 35 persen. Padahal, Australia mematok syarat QVC kepada negara lain sebesar 40 persen.

Namun, keistimewaan itu tidak diberlakukan bagi ekspor mobil konvensional dari Indonesia. Australia masih membebankan nilai QVC sebesar 40 persen bagi impor mobil konvensional asal Indonesia.

Oleh karena itu Menperin mengajak pabrikan otomotif Jepang, penguasa pasar kendaraan bermotor di Tanah Air, bersama-sama memanfaatkan hal tersebut. 

Berikut hasil pertemuan Menteri Perindustrian dengan raksasa otomotif Negeri Sakura: 

1. Toyota Motor Corporation

Agus mengatakan pada prinsipnya komitmen Toyota Motor untuk menambah investasi di Indonesia masih belum berubah yakni sebesar US$2 miliar hingga 2024. Selain itu, Agus menyebut Toyota juga memiliki komitmen menambah negara tujuan ekspor dari yang saat ini 80 negara menjadi 100 negara.

2. Honda Motor Company

Agus mengatakan Honda Motor akan berkomitmen menambah investasinya di Indonesia sebesar Rp5,2 triliun dan akan merelokasi pabriknya di India ke Indonesia. Menurut Agus, Honda juga berkomitmen untuk menambah jumlah negara tujuan ekspor hingga 31 negera di Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

3. Suzuki Motor Corporation

Suzuki Motor berkomitmen untuk menambah investasi sebesar Rp1,2 triliun dan akan mengembangkan kendaraan jenis Ertiga.

Selain itu ada pula model XL7 yang basisnya mild hybrid yang akan dikembangkan menjadi produk ekspor untuk memenuhi pasar otomotif di negara-negara Asia dan Latin Amerika.

4. Mazda Motor Corporation

Pada pertemuan dengan Mazda, Agus mengatakan pihaknya melakukan upaya untuk menarik investasi ke Tanah Air. Pasalnya, hingga saat ini Mazda belum terdengar berniat membangun pabriknya di Indonesia.

Sembari membeberkan sejumlah peluang investasi di Tanah Air pada Mazda, Agus pun berharap pada kunjungan selanjutnya Mazda sudah memberi kabar gembira.

5. Mitsubishi Motors 

Misubishi akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi Mitsbubishi Xpander tipe hybrid dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV). Terkait hal tersebut Pabrikan mobil asal Jepang ini akan menambah investasi sebesar Rp11,2 triliun pada 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper