Bisnis.com, JAKARTA - Rivalitas Garuda Indonesia Group dan Lion Air Group tetap sengit kendati pandemi Covid-19 telah memporak-porandakan industri penerbangan yang telah menjadi medan perang mereka.
Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Lion Group ternyata berhasil mengungguli rival utamanya di ranah rute domestik sepanjang 2020 (lihat grafis). Perlu dipahami, selama pandemi rute internasional boleh dibilang mati suri karena hampir seluruh negara melakukan pembatasan perjalanan.
Dalam data tersebut terlihat bahwa maskapai di bawah komando Rusdi Kirana mencatat kinerja lebih baik, dilihat dari pangsa pasar dan jumlah penumpang yang sudah dilayani. Secara kumulatif, Lion Air, Batik Air, dan Wings Air berhasil mengangkut hingga 21,48 juta penumpang atau memiliki pangsa pasar hingga 60,6 persen.
Memang, secara tahunan (year-on-year) capaian tersebut anjlok hingga 46,2 persen. Namun, ini juga tidak buruk karena bisa dibilang Lion Group berhasil meyakinkan mayoritas penumpang angkutan udara selama pandemi untuk menggunakan layanan mereka.
Sementara, Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia hanya berhasil mengangkut penumpang sebanyak 10,04 juta orang dengan pangsa pasar sebanyak 28,3 persen. Pangsa pasar mereka justru menurun dibandingkan dengan realisasi 2019 yang sebesar 34,5 persen.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan penurunan pangsa pasar dan jumlah penumpang tersebut secara keseluruhan memang tak dapat dipungkiri sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Secara persentase penurunan pendapatan dan penumpang pada tahun lalu pernah mencapai titik terendahnya hingga ke level 90 persen.