Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapan Pertamina Geothermal Melantai di Bursa? Ini Kata Induknya

Rencana melantai di bursa bertujuan untuk meningkatkan transparansi, profesionalitas dari unit usaha Pertamina.
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang panas bumi yakni PT Pertamina Geothermal Energy tengah dipersiapkan untuk melepas sejumlah sahamnya ke publik dan bergabung dalam holding BUMN panas bumi. Kapan kedua rencana itu akan dieksekusi?

Agus Suprijanto SVP Corporate Communication and Investor Relation Pertamina, mengatakan bahwa pihaknya belum dapat menentukan terkait dengan jadwal untuk merealisasikan kedua rencana itu. Dia mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan terkait.

"Kami saat ini masih melakukan koordinasi dan menunggu arahan lebih lanjut dengan Kementerian BUMN dan shareholder terkait penjadwalan tersebut," katanya kepada Bisnis, Senin (1/3/2021).

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebutkan bahwa perseroan akan membawa sejumlah anak usahanya ke lantai bursa pada pertengahan tahun ini.

Kendati belum menyebutkan secara gamblang, Nicke menjelaskan bahwa rencana itu bertujuan untuk meningkatkan transparansi, profesionalitas dari unit usaha Pertamina. Di samping itu, rencana tersebut dimaksudkan untuk menjaring pendanaan dari pasar modal.

“Pada triwulan 3 dan triwulan 4 kita akan IPO [initial public offering] di salah satu unit bisnis kita dan bisa juga tingkatkan transparan dan profesionalitas dari unit usaha Pertamina ke depan,” ungkapnya.

Kementerian badan usaha milik negara (BUMN) terus melakukan pembahasan rencana pembentukan holding BUMN panas bumi. Holding tersebut rencananya menggabungkan anak usaha PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) yang bergerak di sektor panas bumi, yakni PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan PT PLN Gas & Geothermal, serta PT Geo Dipa Energi (Persero).

Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengonfirmasi bahwa rencana pembentukan holding Panas BUMI tersebut saat ini masih dalam proses. "Lagi dikerjakan saat ini," ujar Arya.

PGE tercatat mengelola enam wilayah kerja panas bumi own operation dengan total kapasitas terpasang mencapai 672 megawatt (MW). Selain itu, PGE juga mengelola empat wilayah kerja panas bumi dengan skema joint operations contract (JOC) yang total kapasitasnya mencapai 1.205 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper