Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persaingan Ponsel Pintar Makin Sengit, Laba Samsung Meleset dari Perkiraan

Perusahaan terbesar Korea Selatan ini melaporkan laba bersih senilai 6,45 triliun won (US$5,84 miliar) pada kuartal IV/2020, meleset dari perkiraan rata-rata analis yang disurvei Bloomberg sebesar 7,3 triliun won.
Samsung S21/Samsung
Samsung S21/Samsung

Bisnis.com, JAKARTA - Laba Samsung Electronics Co meleset dari perkiraan analis menyusul persaingan ponsel pintar yang semakin intensif serta harga chip memori yang rendah. Perusahaan juga merevisi proyeksi kinerja kuartal pertama.

Dilansir Bloomberg, perusahaan terbesar Korea Selatan ini melaporkan laba bersih senilai 6,45 triliun won (US$5,84 miliar) pada kuartal IV/2020, meleset dari perkiraan rata-rata analis yang disurvei Bloomberg sebesar 7,3 triliun won.

Samsung juga mengumumkan akan meningkatkan pembayaran dividen tahunan menjadi 9,8 triliun won dan terus mengembalikan 50 persen arus kas bebas kepada pemegang saham antara tahun 2021 dan 2023.

Saham Samsung pun turun sebanyak 2,8 persen di indeks Kospi sebelum pulih dengan pelemahan 1,99 persen ke level 83.900 won pada pukul 10.11 WIB.

Laba bisnis semikonduktor Samsung jauh dari perkiraan karena harga chip memori yang rendah, meskipun perusahaan mengatakan mengharapkan pemulihan di paruh pertama tahun ini.

Dalam bisnis ponsel cerdas, produsen terbesar di dunia berjuang keras selama masa liburan ketika Apple Inc. memperkenalkan iPhone berkemampuan 5G. selain itu, pesaing di China memberikan persaingan ketat.

Manajer riset IDC Kiranjeet Kaur mengatakan dengan banyaknya perangkat bagus di pasar, Samsung kesulitan meningkatkan pangsa pasarnya.

Samsung akan memperluas kapasitas bisnisnya dengan memasok chip untuk klien seperti Nvidia Corp. untuk memenuhi permintaan dan mengatasi kekurangan pasokan saat ini.

Samsung menyatakan perusahan juga akan "secara aktif" menggunakan sumber daya untuk perluasan fasilitas strategis lebih lanjut dan akuisisi yang berarti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper