Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Hal Ini Jadi Alasan Investor Pilih Investasi di Jabar

Keunggulan utama Jawa Barat adalah infrastruktur yang lebih baik ketimbang wilayah lain
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kami dalam peresmian Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat./Bisnis - Anitana W.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kami dalam peresmian Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat./Bisnis - Anitana W.

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil optimistis dengan keunggulan Jawa Barat dalam menarik minat investor hingga menjadikan Jabar sebagai destinasi investasi tertinggi se-Indonesia.

Keunggulan utama Jawa Barat adalah infrastruktur yang lebih baik ketimbang wilayah lain. Hal ini semakin didukung dengan kehadiran Pelabuhan Patimban yang diresmikan pada Desember, pembangunan ruas tol, dan proyek kereta api cepat.

“Viralnya ke seluruh dunia. Saya banyak dapat pertanyaan dari duta besar yang ingin kerja sama. Patimban berada di wilayah Metropolitan Rebana, sebuah kawasan baru di mana akan ada 13 kota industri baru yang sedang kita konsepkan,” katanya dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenge 2021 pada Selasa (26/1/2021).

Ke-13 Kawasan Peruntukan Industri (KPI) tersebut telah dilakukan groundbreaking, katanya. Targetnya, proyek tersebut akan rampung dalam 5 tahun mendatang.

Salah satu investasi yang terbesar adalah proyek chemical city di mana CPC (Taiwan) sudah berkomitmen hingga Rp300 triliun untuk investasi di Balongan dengan PT Pertamina (Persero).

Metropolitan Rebana merupakan wilayah utara/timur laut Provinsi Jabar yang meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon.

Pelabuhan Patimban yang berlokasi Kabupaten Subang dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka berfungsi sebagai pusat konektivitas dan logistik.

Adapun alasan kedua yang membuat investor demen dengan Jabar adalah tingkat produktivitas masyarakat Jabar yang paling tinggi se-Indonesia

“Isu upah tidak selalu menjadi isu nomor satu dalam unit cost sebuah ekonomi, tetapi juga produktivitas,” ungkapnya.

RK mengungkapkan bahwa pemda terus berupaya mempromosikan Jabar. Upaya tersebut sudah terlihat dari nilai ekspor Indonesia yang dikontribusi oleh Jabar hingga 16 persen dan nilai investasi tertinggi sekitar Rp120 triliun.

“Pokoknya saya sudah kayak sales pulpen. Kemana ada orang yang kelihatan punya potensi, saya deketin, saya ajak makan, saya fasilitasi.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper