Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia segera mendapatkan tambahan pasokan vaksin dari AstraZeneca, dan Novavax sebanyak 100 dosis, setelah pasokan vaksin dalam bentuk bulk dari Sinovax mulai diproduksi lebih lanjut di fasilitas Bio Farma.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan bahwa dirinya telah menandatangani amandemen supply agreement dengan perusahaan farmasi asal Kanada, AstraZeneca, dan Novovax, masing-masing sebanyak 50 juta dosis pada 30 Desember 2020.
"Sehingga total yang sudah diamankan dari kedua perusahaan tersebut untuk Indonesia sebanyak 100 juta dosis," ujarnya dikutip dari siaran pers Kementerian BUMN, Selasa (26/1/2021).
Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca diperkirakan mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM pada April 2021.
Sedangkan untuk vaksin Novovax akan dipasok pada kuartal kedua 2021 melalui anggota Holding BUMN Farmasi, yakni Indofarma. Vaksin Novavax ini diperkirakan mendapatkan EUA dari Badan POM pada Mei 2021.
Bio Farma memastikan telah memproduksi lebih lanjut 4 juta dosis vaksin Covid-19 berbahan baku dari Sinovac, melengkapi pasokan vaksin Covid-19 dalam kemasan finish product sebanyak 3 juta dosis yang sudah diterima dari pabrikan China tersebut pada Desember 2020.
Baca Juga
Adapun vaksin impor dalam bentuk bulk dari Sinovac telah diterima pada 12 Januari 2021 sebanyak 15 juta dosis. Menurutnya, sampai dengan Jumat (21/1/2021), sebanyak 4 juta dosis sudah selesai diproduksi lebih lanjut menjadi barang jadi.
"Status produk- produk tersebut, saat ini sedang dalam tahap proses quality control, yang akan dikirimkan ke Badan POM untuk mendapatkan lot release agar dapat didistribusikan, dan diperkirakan sampai dengan Februari 2021, akan siap sebanyak 4 juta dosis vaksin,” kata Honesti.
Dengan demikian, masih ada bahan baku vaksin Sinovac sebanyak 9 juta dosis yang menunggu proses produksi lebih lanjut.
Sebelumnya, Indonesia telah menerima vaksin Covid-19 dalam kemasan finish product sebanyak 3 juta dosis dari Sinovac pada Desember 2020. Saat ini, separuh vaksin tersebut telah terdistribusi ke 34 provinsi dan sebagian lagi mulai didistribusikan.