Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Indonesia Masuk Rantai Produksi Tesla, Ada 2 Emiten

PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan PT Timah Tbk. (TINS) diketahui masuk dalam daftar rantai pasokan Tesla.
Foto udara pabrik pengolahan nikel milik PT Aneka Tambang Tbk. di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Senin (24/8/2020). ANTARA FOTO/Jojon
Foto udara pabrik pengolahan nikel milik PT Aneka Tambang Tbk. di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Senin (24/8/2020). ANTARA FOTO/Jojon

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia bukan nama asing bagi Tesla Inc. Berdasarkan laporan daftar smelter dan refiner (Smelter and Refiner List) sedikitnya ada tujuh perusahaan asal negara ini yang masuk dalam rantai produksi Tesla, dua di antaranya adalah PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan PT Timah Tbk. (TINS).

Sementara itu akhir tahun lalu, pemerintah mengatakan Tesla akan berkujung ke Tanah Air. Tesla tertarik datang ke Indonesia setelah CEO Tesla, Elon Musk berbincang dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir tahun lalu. Dalam pembicaraan itu Kepala Negara menjabarkan potensi kendaraan listrik di Indonesia. 

Seperti diberitakan, perusahaan otomotif yang berbasis di Palo Alto, California, Amerika Serikat itu membutuhkan lebih banyak nikel untuk mendukung produksi baterai. Hasil tambang tersebut sangat dibutuhkan industri baterai kendaraan listrik karena kontribusinya mencapai 40 persen dari harga kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia. Negara ini juga memiliki ambisi besar memiliki industri kendaraan listrik dari hulu ke hilir.

Selain ajakan investasi KBLBB, Presiden Joko Widodo juga menawarkan Indonesia sebagai lokasi bantalan peluncuran atau launching pad untuk Space X, perusahaan antariksa milik Elon Musk.

Tidak lama setelah pembicaraan tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasastima mengatakan Tesla akan mengirim tim pada Januari 2021. 

“Tesla akan mengirim timnya awal Januari 2021 ke Indonesia. Kami akan berupaya sedemikian rupa agar Tesla bisa melakukan investasinya di Indonesia,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Konferensi Pers Akhir 2020, Senin (28/12/2020).

Adapun di antara perusahaan yang masuk dalam rantai produksi Tesla, dua di antaranya tercatat di Bursa Efek Indonesia alias perusahaan terbuka yang sahamnya juga dimiliki publik. 

Menurut daftar smelter dan refiner, Indonesia memasok empat mineral untuk Tesla, yakni emas, timah, tantalum, dan tungsten. Namun berdasarkan daftar perusahaan hanya tujuh yang dapat diidentifikasikan berbadan hukum di Indonesia, 

Berikut daftar perusahaan tersebut:

A. Emas
• PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM)

B. Timah
• PT Artha Cipta Langgeng
• PT ATD Makmur Mandiri Jaya
• PT Menara Cipta Mulia
• PT Mitra Stania Prima
• PT Refined Bangka Tin
• PT Timah Tbk. (TINS)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper