Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangun Properti Wajib Produk Lokal, Begini Pandangan Pengembang

Pemerintah mewajibkan penggunaan produk dalam negeri dalam proyek konstruksi dan properti sebagai salah satu upaya mendorong pemulihan ekonomi.
Ilustrasi pembangunan perumahan subsidi di Bogor, Jawa Barat./Antara/Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi pembangunan perumahan subsidi di Bogor, Jawa Barat./Antara/Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mewajibkan penggunaan produk dalam negeri dalam proyek konstruksi dan properti mulai tahun ini.

Kebijakan itu diambil dengan salah satu pertimbangannya adaklah pewajiban belanja produk dalam negeri ini diyakini dapat segera memulihkan ekonomi.

Merespons hal itu, Managing Director Strategic Business & Services PT Sinar Mas Land Alim Gunadi mengatakan kewajiban penggunaan produk lokal untuk membangun rumah tak menjadi masalah apabila material lokal yang digunakan memenuhi standar yang telah ditetapkan sesuai dengan desain.

"Bukan menjadi masalah untuk seluruhnya menggunakan produk lokal, tetapi harus ada standar sesuai sengan design," ujarnya kepada Bisnis pada Senin (4/1/2021).

Adapun standar tersebut berupa aspek teknisnya terutama untuk aspek keselamatan dan ketahanan dari  bangunan yang akan dibangun. "Selain itu juga harus mempunyai sertifikat SNI [Standar Nasional Indonesia]," kata Alim.

CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menuturkan penggunaan barang impor saat ini sebesar 3 persen hingga 5 persen khususnya untuk sanitary, mechanical electrical, dan asesoris. Adapun penggunaan barang impor untuk segmen rumah mewah bisa sampai 7 persen.

"Harusnya produk dalam negeri sudah bisa. Khusus mechanical electrical kualitas lokal mungkin harus lebih ditingkatkan," tuturnya.

Di segmen rumah mewah, penggunaan barang impor seperti lantai dan perangkat elektrikal. Menurutnya, industri lokal sudah dapat memasok meskipun mungkin kualitasnya aja yang bisa berbeda.

"Agar segmen mewah bisa menggunakan 100 persen produk lokal, industri lokal harus meningkatkan kualitasnya khususnya untuk yang mewah," ucap Ali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper