Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Mau Siapkan Bus Autonomous di Puncak Bogor

Kemenhub menyiapkan bus autonomous rapid transit untuk mengatasi masalah kemacetan di Puncak Bogor.
Sejumlah kendaraan memadati jalur Puncak di Gadog, Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/6//2019). Memasuki libur hari kedua Lebaran, wisatawan mulai memadati jalur Puncak Bogor sehingga Polres Bogor memberlakukan rekayasa lalu lintas sistem buka tutup serta pemberlakuan contraflow untuk mengurai kemacetan./Antara
Sejumlah kendaraan memadati jalur Puncak di Gadog, Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/6//2019). Memasuki libur hari kedua Lebaran, wisatawan mulai memadati jalur Puncak Bogor sehingga Polres Bogor memberlakukan rekayasa lalu lintas sistem buka tutup serta pemberlakuan contraflow untuk mengurai kemacetan./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan sejumlah solusi jangka panjang guna menyelesaikan kemacetan di jalur Puncak, Bogor. Rencananya, pemerintah akan membuat bus autonomous rapid transit (ART) pertama di Indonesia.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak pemangku kepentingan lainnya di kawasan Puncak untuk menjadikan wilayah tersebut ramah pengunjung dan masyarakat di sekitarnya.

"Secara holistik Puncak menjadi bagian Bogor, Sukabumi, Cianjur [Bobumjur] daerah yang harus diselesaikan secara alami tetap lestari tetapi bagaimana pengendalian puncak secara lebih menyeluruh," ujarnya, Selasa (29/12/2020).

Kemenhub terangnya, sudah melakukan berbagai upaya, jangka pendek dan menyiapkan upaya jangka panjang. Selama ini untuk jangka pendek terangnya, buka tutup jalur Puncak menjadi solusi, dan pada waktu tertentu diperpanjang ada satu arah.

Selain itu, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) juga seluruh pemangku kepentingan melakukan uji coba rekayasa jalur puncak dengan sistem 2-1 pada 2019.

"Kami ingin narasi lebih komprehensif dan bisa beri solusi kepada masyarakat. Contoh jangka panjang memberi subsidi bus sehingga bus ke sana kami suplai dan subsidi, masyarakat yang hanya memiliki angkot bisa gabung satu koperasi untuk lebih besar," terangnya.

Budi Karya menerangkan bus yang digunakan untuk masyarakat pun memakai bus yang mewah. Menhub juga menyarankan agar hotel-hotel memiliki bus agar pengunjung tidak menggunakan mobil menuju tempat tujuan wisata.

"Kami berpikir bila mungkin membuat bus autonomous rapid transit [ART], angkutan massal berupa kereta tetapi memakai ban sehingga kapasitasnya besar," tuturnya.

Dia menegaskan kawasan Puncak ini harus dapat dikendalikan permintaannya. Hal ini yang dinilainya tak mudah karena harus melihat faktor sosial, budaya ekonomi yang cukup kompleks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper