Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) dan PT Moto Energy Indonesia sepakat dan telah menandatangani kontrak kerjasama untuk bersinergi dalam mengembangkan bisnis pada industri BBM, yang kedepannya masih memilki peluang untuk ekspansi ke seluruh wilayah Indonesia.
VP Industrial & Marine Fuel Business dari Pertamina Persero, Waljiyanto menyatakan, sinergi antara kedua perusahaan ini merupakan realisasi dari kerjasama B2B yang sudah terjalin cukup erat sebelumnya. PT.Moto Energy Indonesia lewat groupnya sendiri sudah bekerjasama dengan pertamina dalam pembangunan SPBE dan LNG yang berlokasi di Kalimantan Utara ( Kaltara).
Menurut Waljiyanto, kedua pihak akan berkemungkinan menjajaki peluang kerjasama yang saling menguntungkan, diantaranya dalam hal pembuatan Tanki BBM pada wilayah Indonesia Timur untuk 2021, beriringan dengan PT Moto Energy Indonesia dalam waktu dekat mengembangkan bisnis nya pada bidang pertambangan Nikel Di Sulawesi Tengah.
“Kontrak ini menjadi payung untuk membangun sinergi bisnis yang saling menguntungkan antara kedua perusahaan. Kerjasama ini mencakup kerjasama secara strategis maupun operasional,” ujar Najib Wahab Mauluddin, selaku CEO PT Moto Energy Indonesia, dalam keterangan tertulisnya.
Najib Wahab Mauluddin mengatakan, sinergi dengan Pertamina dilakukan sejalan dengan rencana bisnis sektor tambang yang terus mendorong efisiensi dan produktifitas perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Upaya tersebut merupakan bukti nyata berjalannya sinergi PT Pertamina dan PT Moto Energy Indonesia. Saat ini Industri pertambangan masih merupakan salah satu pengguna terbesar Bahan Bakar Minyak, bukan hanya untuk pemakaian Tambang batu bara sendiri yang berlokasi di malinau Kalimantan Utara, namun untuk efisiensi pertambangan yang ada di seluruh Indonesia.
“Hal ini juga mendukung peningkatan produksi di sektor pertambangan yang berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Dengan kerjasama ini, maka perseroan dapat melakukan efisiensi sekaligus mendapat jaminan pasokan BBM sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dengan harga yang kompetitif. Dalam rangka penyediaan energi masa depan, masih banyak yang harus kita lakukan bersama. Perjanjian ini merupakan salah satu langkah yang tepat untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional”, tegas Najib.