Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Persetujuan Registrasi Obat Tahun Ini Diprediksi Turun

Pandemi Covid-19 juga tidak akan meningkatkan jumlah persetujuan registrasi obat pada tahun ini.
Ilustrasi obat-obatan tablet dan kapsul./REUTERS-Srdjan Zivulovic
Ilustrasi obat-obatan tablet dan kapsul./REUTERS-Srdjan Zivulovic

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian memperkirakan jumlah persetujuan registrasi obat akan menurun tahun ini.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendata jumlah persetujuan registrasi obat naik 59,03 persen secara tahunan pada 2019 menjadi 11.094 produk. Namun, jumlah registrasi pada semseter I/2020 lebih rendah 20,55 persen dari rata-rata jumlah registrasi per semester I/2019 menjadi 4.407.

"Ada kemungkinan pada 2019 banyak yang melakukan pembaruan nomor izin edar agar bisa masuk lelang daftar obat dalam katalog elektronik pemerintah," kata Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kemenperin Muhammad Tauffik kepada Bisnis, Minggu (25/10/2020).

Dengan kata lain, pabrikan farmasi akan memperbarui nomor izin edar (NIE) tiap produknya agar bisa masuk dalam daftar obat lelang JKN. Pasalnya, jika masa NIE suatu obat habis, obat tersebut tidak bisa mengikuti lelang obat jaminan kesehatan nasional (JKN) yang diadakan tiap tahun.

Taufik menduga bahwa lonjakan yang terjadi pada 2019 disebabkan oleh lelang daftar obat JKN yang diadakan pada 2020. Artinya, lonjakan persetujuan registrasi obat pada 2019 tidak disebabkan olah melonjaknya inovasi proses produksi maupun inovasi produk.

Dia menyatakan bahwa pandemi Covid-19 juga tidak akan meningkatkan jumlah persetujuan registrasi obat pada tahun ini. Pasalnya, obat yang digunakan untuk perawatan terapeutik pasien Covid-19 pun terbatas.

Sebelumnya, BPOM telah menerbitkan informatorium obat terapi Covid-19. Dalam daftar tersebut, terdapat 12 jenis obat yang diproduksi oleh 113 pabrikan farmasi nasional.

Adapun, obat-obatan tersebut dapat ditemukan dalam 614 obat bermerek dan 232 obat generik. Selama Januari—Mei 2020, telah ada 48 permohonon NIE kepada BPOM terakit penerbitan 12 obat tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper