Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bonus Demografi, Tapera Bakal Sediakan Potential Buyer Perumahan

Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Adi Setianto menilai bonus demografi akan memunculkan potensi bisnis yang luar biasa bagi pengembang dan perbankan dalam sisi pembiayaan perumahan.
Ilustrasi kompleks perumahan bersubsidi./Antara/Irwansyah Putra
Ilustrasi kompleks perumahan bersubsidi./Antara/Irwansyah Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Bonus demografi Indonesia akan berdampak luar biasa bagi sektor properti terutama hunian, menurut Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Adi Setianto.

Dia mengatakan bonus demografi akan memunculkan potensi bisnis yang luar biasa bagi pengembang dan perbankan dalam sisi pembiayaan perumahan.

"Bonus demografi ini menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia," ujarnya dalam acara diskusi virtual pada Senin (19/10/2020).

Menurut United Nations Population Fund, bonus demografi adalah potensi pertumbuhan ekonomi yang tercipta akibat perubahan struktur umur penduduk, sehingga proporsi usia kerja (15–65 tahun) lebih besar daripada proporsi bukan usia kerja (0–14 tahun dan lebih dari 65 tahun).

Adi yakin BP Tapera akan mampu menyediakan potential buyer untuk sektor perumahan sehingga mampu menggerakan sektor sekunder properti.

"Tumbuhnya sektor sekunder di Indonesia membuka lapangan usaha dan menyerap tenaga kerja. Pertumbuhan tersebut juga dapat mendorong investasi dan inovasi teknologi pada sektor sekunder," kata Adi.

Sektor sekunder adalah sektor ekonomi yang mengolah hasil sektor primer menjadi barang jadi seperti pada manufaktur dan konstruksi. Industri pada sektor ini dapat dibagi menjadi industri ringan dan industri berat.

Adi mengutarakan salah satu yang dilakukan oleh BP Tapera untuk mengoptimalkan bonus demografi adalah dengan membuka akses dan memberi kemudahan bagi siapa saja yang ingin menjadi peserta dan mendapatkan manfaat dari kepesertaannya.

"Kemudahan akses untuk menjadi peserta ini juga akan mengarah kepada dorongan sektor properti untuk dapat mengakomodasi demand yang muncul," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper