Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja manufaktur diproyeksikan membaik lagi pada kuartal terakhir 2020, meski kondisinya masih jauh dari normal. Krisis akibat pandemi Covid-19 dan gaduh demontrasi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja dituding sebagai biang kerok yang menyulitkan industri keluar dari zona konstraksi.
Prompt Manufacturing Index–Bank Indonesia (PMI-BI), yang dirilis Rabu (14/10/2020), menunjukkan bahwa kinerja manufaktur pada kuartal ketiga menujukkan pemulihan meski masih dalam fase konstraksi. Pemulihan diproyeksikan berlanjut di kuartal keempat 2020.