Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dalam survei konsumen mencatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) menurun pada September 2020 menjadi 83,4, dari 86,9 pada Agustus 2020.
Perbaikan keyakinan konsumen yang tertahan pada periode tersebut disebabkan oleh menurunnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada 6 bulan mendatang, tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang turun dari 118,2 menjadi 112,6 pada September 2020.
BI juga mencatat Indeks Kondisi Ekononomi (IKE) saat ini masih berada pada zona pesimis, yaitu sebesar 54,1, lebih rendah dari 55,6 pada bulan sebelumnya.
Hal ini terjadi seiring dengan diberlakukannya kebijakan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah sehingga berdampak pada penurunan aktivitas ekonomi dan terbatasnya penghasilan masyarakat.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan penurunan IKK pada periode ini menunjukkan daya beli masyarakat masih tertekan akibat pandemi Covid-19.
Penurunan terjadi terutama pada konsumsi masyarakat kelas menengah ke atas, seiring dengan pengetatan kembali PSBB dan masih tingginya angka penularan pandemi, sehingga menyebabkan mobilitas masyarakat terhambat untuk beraktivitas.
"Situasi ini diperkirakan akan berlanjut hingga kuartal IV/2020 meskipun ada momentum Natal dan Tahun Baru," katanya kepada Bisnis, Selasa (6/10/2020).
Lebih lanjut, kata Bhima, stimulus pemerintah selama ini juga hanya menyasar kalangan masyarakat kelas bawah melalui bantuan sosial (bansos), sementara masyarakat kelas menengah atas belum mendapatkan dorongan untuk berbelanja.
Bhima memprediksi konsumsi pada kuartal III/2020 akan terkontraksi pada kisaran -2 hingga -4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Menurutnya, konsumsi pada kuartal IV/2020 akan terkontraksi lebih dalam, yaitu pada kisaran -3 hingga -5 persen yoy.