Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komitmen Pembangunan Transportasi Berbasis Rel Harus Jadi Prioritas

DPR RI mengingatkan pemerintah terkait prioritas pembangunan infrastruktur transportasi berbasis rel, termasuk penguatan operator transportasi di tengah pandemi saat ini.
Suasana sepi terlihat di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (24/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana sepi terlihat di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (24/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA-Pemerintah dan berbagai pihak terkait harus berkomitmen kuat menjadikan transportasi massal berbasis rel sebagai primadona infrastruktur pengangkutan penumpang, kargo, dan barang yang strategis.

Komitmen ini mendesak di tengah tuntutan penyediaan transportasi pengangkutan penumpang yang cepat dan tinggi, efisiensi biaya logistik yang kompetitif, dan penghematan anggaran negara untuk biaya pemeliharaan maupun perawatan infrastturut transportasi lainnya.

“Kita ingin efisien dan kompetitif dalam pertarungan ekonomi global dan pertumbuhan ekonomi, namun kita membiarkan PT KAI [Kereta Api Indonesia] berjibaku sendiri. Kita tidak bisa membiarkan PT KAI berpikir sendirian melakukan pemeliharaan infrastruktur PT KAI yang relatif tua, restorasi stasiun dan aset yang luar biasa besar menjadi baik dan menarik, serta  mengadakan investasi baru untuk angkutan massal berbasis rel yang modern. Pemerintah harus mengambil momentum di era pandemi saat ini perbaikan menyeluruh PT KAI,” kata Wakil Ketua DPR Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel,  dalam rilis terkait kunjungan kerja ke Kantor Pusat PT KAI yang diterima Bisnis pada Senin (21/9/2020).

Dari perjalanan kunjungan yang menggunakan kereta api itu, Rachmat Gobel mengharapkan DPR dapat menghimpun berbagai fakta. Pihaknya, ingin mengetahui efektivitas rencana pemerintah untuk memberikan tambahan  penanaman modal negara (PMN) sebesar Rp 3,6 triliun membantu PT KA menghadapi beban krisis ekonomi akibat dihantam pandemi Covid-19.

Sebelumnya pada tahun 2015,  BUMN strategis ini mendapat PMN sebesar Rp 2 triliun dan tahun 2017 mendapat tambahan PNM Rp 2 triliun, sehingga totalnya akan  menjadi Rp 7,6 triliun.

Menurut Legislator Partai Nasdem tersebut, meski sudah ada komitmen bersama, namun keberadaan dan penguatan trasnportasi bebasis rel harus terus dihadirkan kembali sebagai infrastruktur vital.

Pada sisi daya angkut misalnya, angkutan kereta penumpang setara dengan 300 truk dengan beban 10 ton. Perawatan infrastruktur kereta api dalam jangka panjang lebih murah dibandingkan moda transportasi darat lainnya, terlebih lagi moda berbasis rel cenderung lebih ramah lingkungan.

Melihat signifikasi vital dan strategis tersebut, tegas Rachmat, maka jasa transportasi berbasis rel harus menjadi agenda prioritas Presiden Jokowi dalam lima tahun ke depan. DPR RI, katanya, meyakini bahwa pemerintah sangat mungkin melakukan program kerja prioritas pembangunan transportasi berbasi rel itu.

Di sisi lain, tambah Rachmat, PT KAI sendiri harus bisa menjalankan bisnis dengan konsep menunjang efisiensi dan peningkatan ekonomi, serta pembangunan negara maupun pertumbuhan ekonomi yang tinggi. PT KAI juga harus berperan sebagai perusahaan negara dengan program program penyelamatan ekonomi dan berkomitmen menjadi ladang lapangan kerja yang  produktif  bagi sumber daya manusia Indonesia, terutama dengan mengembangkan kemitraan bisnis masyarakat kecil.

Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo dalam pertemuan itu merespon positif, sekaligus mengapresiasi DPR mendukung pencairan dana PNM serta menjadikan transportasi berbasis rel sebagai prioritas. KAI, tegas Didiek, siap menjadi tulang punggung transportasi angkutan barang di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

“Layanan jasa transportasi kereta harus terintegrasi, aman, selamat, nyaman, handal, dan terjangkau. Upaya itu akan terus dilakukan secara simultan meski saat ini mengalami pukulan ekonmi dan keuangan yang berat sejak lima bulan terakhir di masa pandemic,” ungkapnya.  

Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha PT KAI Jeffrie N. Korompis mengatakan, manajemen saat ini tengah berusaha keras untuk menningkatkan performa bisnis PT KAI. Menurutnya,  tengah mempelajari berbagai aset yang relatif tua, serta mengembbangkan properti PT KAI yang menarik dan memiliki sejarah sebagai pusat destinasi baru pariwisata dan bisnis.

“Salah satu program mendesak adalah menjadikan stasiun dan jalur perjalanan sebagai destinasi wisata yang menarik sentra ekonomi bagi mitra UKM dan pebisnis lainnya. Dengan demikian tujuan menjadikan entitas bisnis PT KAI lebih baik lagi, dan membangun daya beli masyarakat, serta menghidupkan para pelaku bisnis, terutama UKM,” kata Jeffrie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper