Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Angka Kemiskinan Naik karena Pandemi, Ini Komentar Bappenas

Tahun ini, Bappenas menargetkan kemiskinan berkisar antara 9,7 persen hingga 10,2 persen. Dengan patokan itu, pemerintah masih optimistis warga tidak mampu bisa ditekan.
Warga beraktivitas di kawasan permukiman padat penduduk, di bantaran Kali Krukut Bawah, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (20/7/2018)./ANTARA-Aprillio Akbar
Warga beraktivitas di kawasan permukiman padat penduduk, di bantaran Kali Krukut Bawah, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (20/7/2018)./ANTARA-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial Kementerian PPN/Bappenas Maliki mengatakan bahwa warga tidak mampu di Indonesia tahun ini bakal naik.

“Memang diperkirakan tingkat kemiskinan akan meningkat pada akhir tahun 2020 ini. Namun, masih ada pengharapan bahwa tingkat kemiskinan masih single digit,” katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (9/9/2020).

Maliki menjelaskan bahwa tahun ini target kemiskinan berkisar antara 9,7 persen hingga 10,2 persen. Dengan patokan itu, pemerintah masih optimistis warga tidak mampu bisa ditekan.

“Jadi kita perlu bekerja keras untuk mengantisipasi menekan tingkat kemiskinan di bawah 10 persen. Apa yang kita lakukan sekarang adalah integrasi antara bansos dan pemulihan ekonomi,” jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa penanganan Covid-19 menjadi kunci untuk pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, dia kembali menegaskan fokus pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus Corona (Covid-19).

“Saya ingatkan, sekali lagi bahwa kunci dari ekonomi kita agar baik adalah kesehatan yang baik. Kesehatan yang baik akan menjadikan ekonomi kita baik. Artinya fokus kita tetap nomor satu adalah kesehatan, adalah penanganan Covid-19. Karena memang kuncinya ada di sini,” kata Presiden saat membuka sidang kabinet paripurna untuk penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/9/2020).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper