Bisnis.com, SURABAYA – PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk. (Tanrise Property) tengah mengembangkan sejumlah proyek baru di Jawa Timur sebagai upaya menyiapkan kebutuhan pasar pada tahun mendatang.
Direktur Penjualan dan Pemasaran Tanrise, Joseph Lukito mengatakan meski terdampak pandemi Covid-19, perseroan tetap optimistis bahwa bisnis properti akan tumbuh meski tidak seperti sebelum pandemi.
“Kami tetap optimistis meski kondisi pasar saat ini terkoreksi, tapi yang jadi keyakinan kami adalah bahwa properti adalah kebutuhan pokok masyarakat sehingga pasar masih akan ada,” katanya saat RUPS virtual pada Selasa (11/8/2020).
Untuk menarik pasar, lanjutnya, perseroan menyiapkan sejumlah strategi pemasaran seperti membuat konsep pembayaran uang muka yang lebih ringan bagi konsumen, membuat produk yang inovatif dan lokasi strategis, menjaga keunikan desain serta fokus menyelesaikan proyek tepat waktu.
Adapun sejumlah proyek baru yang sudah berjalan dan akan dikembangkan mulai semester II/2020 ini di antaranya adalah pengembangan area komersial di Tanrise City Jember, Tritan Hub Sidoarjo yakni bangunan multipurpose untuk kebutuhan pebisnis yang segera di-launching, serta The New City Satelit di Gresik yang akan merupakan pusat komersial.
“September nanti kami membuka supermarket bahan bangunan Depo Bangunan di Jember,” tambahnya.
Sementara itu, proyek yang sudah berjalan adalah apartemen The 100 Residence yang sudah dalam tahap finishing 95 persen, Voza Premium Office sudah dalam tahap BAST (berita acara serah terima)—dari kontraktir ke developer—100 persen, serta apartemen Kyo Society berkonsep Japanese yang sudah dalam tahap ground breaking. Ketiga proyek itu berlokasi di Surabaya.
Direktur Independen Tanrise, Go Herliani Prayogo, menjelaskan pendapatan usaha perusahaan pada 2019 tercatat mencapai Rp258,5 miliar atau naik 3 persen dibandingkan kinerja 2018 yang mencapai Rp251,1 miliar, serta laba bruto pada tahun lalu mencapai Rp125,2 miliar naik 13 persen dibandingkan dengan 2018.
Sedangkan pada semester I/2020, penjualan perseroan mencapai Rp74 miliar atau turun 22 persen dibandingkan dengan semester I/2020 yang mampu mencapai Rp94,5 miliar.
“Untuk semester I/2020, kami akui pandemi sangat berdampak pada bisnis properti terutama dari bisnis perhotelan kami yang mengalami penurunan 44 persen. Pada semester II pasti akan turun juga, tapi kami tetap optimistis, dan berharap vaksin corona segera ditemukan dan kita bisa masuk dunia normal,” ujarnya.