Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chandra Asri Komitmen Topang Pertumbuhan Bisnis Petrokimia Hilir

Kerja sama tersebut diklaim merupakan komitmen baik PermataBank maupun Chandra Asri untuk memberikan dukungan bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui pembiayaan terhadap industri domestik di tengah tantangan pandemi virus corona atau Covid-19.
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan pabrik Polyethylene (PE) baru berkapasitas 400.000 ton per tahun di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), Cilegon, Banten, Selasa, (18/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan pabrik Polyethylene (PE) baru berkapasitas 400.000 ton per tahun di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), Cilegon, Banten, Selasa, (18/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA — PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. berkomitmen penuh untuk terus menjadi penopang utama pertumbuhan industri hilir petrokimia.

Awal tahun ini, Chandra Asri menargetkan produksi non woven Polypropylene (PP) sebesar 30 kiloton per tahun (KTA) sampai dengan 40 KTA pada 2020 guna mendukung produksi di dalam negeri.

Emiten berkode saham TPIA itu memiliki kapasitas produksi PP sebesar 590 kilo ton per tahun dengan kode HS35NW. Barang ini merupakan bahan baku utama untuk dijadikan alat pelindung medis yaitu masker bedah dan baju pelindung diri.

PP juga dapat dapat dipakai dalam beberapa aplikasi seperti untuk bahan tas guna ulang spunbond, kebutuhan bahan pakaian non woven seperti baju pelindung diri dan masker bedah. Khusus untuk masker bedah yang memiliki tiga lapisan, bahan baku non woven ini diaplikasikan untuk lapisan pertama dan ketiga.

Salah satu bentuk komitmen mendukung industri petrokimia hilir dan mendukung target kerja pihaknya memastikan pembiayaan terhadap industri domestik di tengah tantangan pandemi virus corona atau Covid-19 tetap berjalan. Guna menjaga arus pembiayaan, Chandra Asri dan Bank Permata menandatangani Perjanjian Kredit Term Loan Facility senilai US$70 juta.

Kerja sama antara PermataBank dan Chandra Asri telah terjalin sejak 2018, dan penandatanganan Perjanjian ini menjadi dasar untuk lebih memperkuat hubungan kedua perusahaan dan terus membangun kepercayaan bisnis jangka panjang.

Direktur Keuangan Chandra Asri Petrochemical Andre Khor mengatakan pihaknya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh PermataBank. 

Di masa pandemi Covid-19 yang penuh tantangan ini, Chandra Asri sebagai salah satu pemain utama industri di Indonesia berkomitmen penuh untuk terus menjadi penopang utama pertumbuhan industri hilir petrokimia. Seperti yang diketahui, reaktivasi pertumbuhan industri saat ini sangatlah penting untuk dilakukan.

"Kami sangat senang dapat bekerja dengan mitra keuangan jangka panjang yang mendukung dan memahami model bisnis kami, untuk kami memastikan Chandra Asri dapat terus mempertahankan akses yang solid ke modal dan memelihara ketahanan finansial," katanya melalui siaran pers, Senin (18/5/2020).

Fasilitas Peminjaman Berjangka ini akan digunakan oleh Chandra Asri sebagai pembiayaan General Corporate Purpose, Annual/Regular Capital Expenditure (CAPEX), Operating Expense, dan Refinancing Requirements.

Direktur Wholesale Banking PermataBank Darwin Wibowo mengatakan kesepakatan ini merupakan bentuk dukungan kami bagi Chandra Asri dan industri domestic di tengah situasi dalam masa pandemi Covid-19 yang tidak menentu ini.

"Kepercayaan kami terhadap bisnis yang dijalankan oleh mereka sebagai pemimpin pasar produsen petrokimia yang paling terintegrasi di Indonesia memantapkan keputusan pemberian Fasilitas Pinjaman Berjangka senilai US$70 juta. Kami optimis kerja sama ini tidak hanya menunjukkan kekuatan likuiditas PermataBank di market namun juga menjaga relationship yang kuat dengan Chandra Asri," ujarnya.

Penandatangan Perjanjian Kredit dilakukan oleh Division Head of Corporate Banking PermataBank, Lambas Marasi Tua LG dan dua Direktur Chandra Asri Petrochemical, Andre Khor dan Suryandi dan disaksikan oleh Direktur Wholesale Banking PermataBank, Darwin Wibowo.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik (Inaplas) Fajar Budiyono mengatakan di tengah pandemi covid-19 kabar baik dari perekonomian China membawa angin cukup segar. Pasalnya, stucknya permintaan dalam negeri akan diimbangi dengan ekspor ke sejumlah negara yang mulai pulih.

"Tidak lama lagi India juga akan dibuka kabarnya, artinya ini jadi peluang kami untuk cepet-cepetan mengambil pasar lain setelah memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dari hitungan kami, industri hulu dengan utilisasi yang masih normal dikisaran 90 persen saat ini akan mampu mengekspor polimer 30.000 ton mininal per bulan," katanya kepada Bisnis, Senin (4/5/2020).

Fajar mengemukakan pelaku industri hulu tersebut antara lain PT Chandra Asri Petrochemical, PT Polytama Propindo, Lotte Chemical, dan PT SAI. Selain China dan India, para perusahaan tersebut juga bersiap memgambil pasar di Bangladesh.

Dari hilir, menurut Fajar saat ini sejumlah sektor di petrokimia memang turun tetapi beberapa sektor ada yang tumbuh seperti flexible packaging karena permintaan belanja daring yang meningkat. Selain itu, kebutuhan bahan baku untuk APD dan masker juga kian deras mencatat permintaan.

Sementara permintaan untuk sektor food grade hanya naik sedikit. Paling loyo, lanjut Fajar, tentu dari pasar peralatan rumah tangga, konstruksi, otomotif, dan yang sifatnya bukan untuk pendukung makanan, minuman, serta farmasi.

"Jadi kalau digabungkan secara rerata memang masih ada penurunan untuk bahan utamanya atau olefin sekitar 20-40 persen, jadi kami harap jelang Lebaran bisa meningkat lagi kalau tidak tentu dengan bersiap mengekspor tadi," ujarnya.

Fajar menambahkan dengan kondisi di atas, industri hilir saat ini masih mencatatkan utilisasi di bawah 70 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper