Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat pengguna moda transportasi bus nampaknya memilih untuk mendahului pelaksanaan larangan mudik dari pemerintah seiring dengan melonjaknya jumlah penumpang di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur.
Kasatpel Operasional dan Kemitraan Terminal Terpadu Pulogebang Afif Muhroji mencatat lonjakan penumpang, Kamis siang, yang dipengaruhi rencana pelarangan mudik oleh pemerintah.
"Kalau saat pandemi biasanya hanya 400-500 penumpang per hari, sekarang ada 840 orang yang berangkat," kata Afif, Kamis (23/4/2020).
Afif mengatakan lonjakan penumpang terhitung mulai pukul 06.00 hingga 12.00 WIB dengan bus AKAP yang diberangkatkan berjumlah 64 unit. Adapun, dari keterangan petugas informasi menyebutkan bus AKAP dan AKDP masih operasional hingga jam 18.00 WIB.
Berdasarkan pantauan langsung di lokasi, antrean pembeli tiket tampak mengular di sejumlah perusahaan otobus seperti Sinar Jaya tujuan Jawa Tengah. Adapun, lonjakan pembeli tiket di lokasi itu akibat keterlambatan bus karena di pul Cibitung kekurangan pengemudi.
Hal serupa juga terjadi di ruang tunggu keberangkatan, bahkan sebagian terpaksa duduk di teras luar ruangan karena di dalam penuh. Penumpang terlihat membawa banyak barang-barang menggunakan tas ransel atau kemasan kardus.
Baca Juga
Salah satu penumpang, Akila (28), mengatakan sengaja pulang kampung lebih cepat untuk menghindari larangan pemerintah. "Pak Presiden kan bilang mudik mau dilarang, daripada saya ribet mendingan duluan," kata penumpang tujuan Bandung itu.
Perempuan yang bekerja di salah satu restoran Jakarta itu mengatakan keputusan untuk pulang kampung menyusul perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta yang memaksa tempat dia bekerja tutup.
"Jadi sekalian aja pulang kampung, toko juga tutup kok," katanya.