Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI: Rupiah Menguat ke Rp15.000 Sampai Akhir 2020

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan bila dihitung secara fundamental, dengan inflasi terkendali, defisit transaksi berjalan, dan perbedaan suku bunga dalam luar negeri, nilai tukar rupiah masih cenderung undervalue.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers melalui video streaming di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers melalui video streaming di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo optimis nilai tukar rupiah dapat mencapai level Rp15.000 per dolar AS pada akhir 2020.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan bila dihitung secara fundamental, dengan inflasi terkendali, defisit transaksi berjalan, dan perbedaan suku bunga dalam luar negeri, nilai tukar rupiah masih cenderung undervalue.

"Karena itu, dengan fundamental yang ada kami optimis rupiah bisa menguat ke Rp15.000 per dolar AS pada akhir tahun," paparnya, Kamis (9/4/2020).

Perry juga memantau dalam beberapa hari rupiah mengalami penguatan. Tadi pagi awal trading rupiah berada di level Rp16.200  per dola, kemudian menguat menuju Rp16.020 per dolar.

"Bahkan dalam bid offer ada yang broker dan interbank ada juga bertransaksi Rp15.920. itu beberapa perkembangan yang menunjukkan hal positif," imbuhnya.

  Hal tersebut juga menunjukkan keyakinan BI nilai tukar rupiah dapat bergerak stabil ke arah Rp15.000 per dolar AS di akhir tahun.

Sebelumnya, Commerzbank AG memprediksi akan adanya keuntungan dari pelemahan dolar AS terhadap mata uang di Asia, antara lain nilai tukar rupiah.

Analis Currency and Emerging-Market Commerzbank AG di Singapura Hao Zhou mengatakan masih menjaga prediksi untuk mata uang Asia yang disampaikan dari awal tahun. Pihaknya masih berharap akan adanya pemulihan kerugian yang disebabkan oleh Covid-19.

"Bagaimanapun, dolar AS telah kehilangan keuntungan hasil yang telah lama dipegangnya karena Federal Reserve telah menurunkan suku bunganya,” ujarnya seperti dilansir melalui Bloomberg.

Terlepas dari volatilitas mata uang emerging market di Asia akibat pandemi Covid-19 dan perang harga minyak, Commerzbank AG mengharapkan terjadi penguatan mata uang Asia. Penyebaran Covid-19 di Negeri Paman Sam diperkirakan membuat penguatan dolar AS menjadi terbatas.

Imbasnya, nilai tukar rupiah diperkirakan akan menguat ke level Rp14.900 per dolar AS pada akhir 2020.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper