Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Acuan Sepanjang Tahun Ini Diprediksi akan Tertekan

HBA di Januari 2020 US$65,93 per ton turun dari Desember 2019 sebesar US$66,30 per ton. HBA mengalami fluktuasi, naik di Februari US$66,89 per ton dan Maret mencapai US$67,08 per ton.
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA - Harga Batu bara Acuan (HBA) diperkirakan akan terus tertekan sepanjang tahun ini akibat pandemi Virus Corona (Covid-19).

Untuk diketahui, HBA di bulan April kembali menurun menjadi US$65,77 per ton.

HBA di Januari 2020 US$65,93 per ton turun dari Desember 2019 sebesar US$66,30 per ton. HBA mengalami fluktuasi, naik di Februari US$66,89 per ton dan Maret mencapai US$67,08 per ton.

Ketua Indonesian Mining Institute (IMI) Irwandy Arif mengatakan harga batu bara di bulan April yang sebesar US$65,77 per ton turun dari bulan sebelumnya yang mencapai US$67,08 per ton ini masih dalam batas toleransi penurunannya.

Dia memproyeksikan harga terendah batu bara di sepanjang tahun ini dapat mencapai US$60 per ton.

"Dengan catatan Covid-19 tidak meluas dan mulai mereda. Kalau Covid ini masih meluas dalam 2 bulan ini maka produksi batubara diperkirakan akan terganggu," ujarnya kepada Bisnis, Senin (6/4/2020).

Dia menilai akan ada kemungkinan permintaan batu bara global dunia akan berkurang sekitar 60 juta ton di tahun 2020 termasuk China, India, AS, Eropa. Saat ini, Australia memberhentikan produksi batu bara selama satu bulan. Beberapa negara yang melakukan lock down seperti India mengimpor batu bara dari Indonesia.

"Pengaruh ke harga pasti akan terjadi, bisa naik bisa turun tergantung supply-demand," katanya.

Indonesia sendiri, lanjutnya, sangat tergantung dari permintaan Asia sehingga HBA akan terpengaruh dan ada kecenderungan menurun namun belum menurun secara tajam.

"Contohnya harga batu bara kalori 4000-4200kcal/kg dari US$33 per ton hingga US$34 per ton menjadi US$31 per ton hingga US$31,5 per ton," tutur Irwandy

Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli berpendapat sepanjang tahun ini HBA akan mengalami koreksi akibat Pandemi Covid-19 dimana sebagian besar negara melakukan lockdown untuk menghentikan penularan virus Covid-19 ini.

Hal ini tentu berdampak pada konsumsi listrik akan menurun akibat adanya pengurangan jam operasi pabrik bahkan sampai dengan penghentian total pabrik di beberapa Negara.

"HBA di April drop dengan adanya pengurangan pesanan atau bahkan penghentian penerimaan batubara untuk beberapa bulan ke depan terutama dari China karena akan fokus ke produksi dalam negeri dan memperbaiki harga di dalam negerinya," ucapnya.

Beberapa pembeli dari China juga sudah menurunkan jumlah impor batu bara untuk memprioritaskan suplai dari domestik.

Selain itu, India melaporkan terjadi penurunan impor batubara sebesar 14,1% di bulan Februari 2020.

Hal lain yang menyebabkan akan turunnya harga batu bara adalah dengan semakin murahnya harga minyak bumi dan gas alam.

"Maka konsumen batu bara bisa beralih ke gas yang sudah murah harganya. Tekanan HBA diperkirakan akan berlangsung sampai kuartal ketiga tahun 2020," tuturnya.

Pada kuartal III tahun ini diperkirakan harga batu bara akan berada di level US$60 per ton dan kembali menurun di level US$58 pada kuartal IV. Lalu harga batu bara diperkirakan bergerak dikisaran US$55 per ton hingga US$60 per ton pada 2021.

Dia berharap recovery di China sudah mulai menunjukkan hasilnya pada kuartal ketiga tahun ini sehingga bisa mendongkrak akan permintaan terhadap batu bara lagi.

"Diharapkan negara lain yang sudah ketat melakukan lockdown berhasil dengan cepat menurunkan dan menghentikan penyebaran Covid-19 ini dan dapat menggerakkan mesin industrinya sehingga permintaan terhadap komoditas akan meningkat lagi," terang Rizal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper