Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DKI Jakarta Bakal Terapkan PSBB, Berapa Lama?

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal segera menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) setelah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Warga berjalan melintasi Pasar Tanah Abang yang tutup di Jakarta, Senin (6/4/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperpanjang penutupan sementara Pasar Tanah Abang hingga Senin (19/4) sebagai bentuk pencegahan penyebaran COVID-19. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga berjalan melintasi Pasar Tanah Abang yang tutup di Jakarta, Senin (6/4/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperpanjang penutupan sementara Pasar Tanah Abang hingga Senin (19/4) sebagai bentuk pencegahan penyebaran COVID-19. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan telah menyetujui permohonan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dari DKI Jakarta.

Menteri Terawan Agus Putranto menyatakan telah menandatangani pengajuan PSBB DKI Jakarta pada pagi ini, Selasa (7/4/2020).

"Sudah tanda tangan sekarang [suratnya] dikirim ke sana [Pemprov DKI Jakarta]. Per tanggal ini [Selasa, 7 April 2020], semalam  itu drafnya begitu sudah tanda tangan, ada yang typo. Jadi saya koreksi," ungkapnya kepada Bisnis, Selasa, (7/4/2020)

Lebih lanjut, dia menegaskan dimulainya pemberlakuan PSBB DKI Jakarta akan tergantung kepada keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Lalu apabila DKI Jakarta resmi memberlakukan PSBB, berapa lama kah kebijakan itu berlangsung?

Dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/239/2020 tentang Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Provinsi DKI Jakarta Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19), disebutkan bahwa PSBB dilaksanakan selama masa inkubasi terpanjang dan dapat diperpanjang jika masih ditemukan bukti penyebaran.

Ketentuan itu tertuang dalam diktum ketiga keputusan Menteri Kesehatan dalam surat keputusan tersebut.  Adapun, surat tersebut mengacu pada pasal 13 ayat 2 Permenkes No. 9/2020 .

Adapun dalam lampiran Permenkes tersebut dijelaskan mengenai definisi masa inkubasi terpanjang yang dimaksudkan.

"Pelaksanaan PSBB dilakukan selama masa inkubasi terpanjang (14 hari). Jika masih terdapat bukti penyebaran berupa adanya kasus baru, dapat diperpanjang dalam masa 14 hari sejak ditemukannya kasus terakhir," seperti dikutip dari beleid tersebut, Selasa (7/4/2020).

Dengan demikian, apabila Pemprov DKI Jakarta melaksanakan PSBB, maka kebijakan itu akan berlangsung paling tidak selama 14 hari. Masa pelaksnaan PSBB dapat berlangsung lebih panjang apabila masih ditemukan bukti penyebaran virus corona, seperti yang dijelaskan dalam Permenkes maupun SK Menteri Kesehatan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper