Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Lockdown Wilayah, Pemerintah Diminta Salurkan BLT Minggu Ini

Agar lockdown tidak ricuh, pemerintah diharapkan segera memberikan BLT minggu ini.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara (kanan) dan Peneliti Indonesia for Global Justice (IGJ) Hafidz Arfandi memberikan paparan dalam diskusi bertajuk Di Bawah Bayangan Perang Dagang & Ancaman Defisit Berkepanjangan, di Jakarta, Selasa (18/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara (kanan) dan Peneliti Indonesia for Global Justice (IGJ) Hafidz Arfandi memberikan paparan dalam diskusi bertajuk Di Bawah Bayangan Perang Dagang & Ancaman Defisit Berkepanjangan, di Jakarta, Selasa (18/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah diharapkan segera mencairkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minggu ini, sebelum lockdown wilayah dilakukan.

Ekonom Indef Bhima Yudhistira menuturkan cash transfer atau BLT harus cair minggu ini jika ingin penerapan lockdown berjalan lancar.

"Penjarahan sudah terjadi di Italia setelah warga miskin tidak sanggup untuk menahan lapar karena lockdown tiga minggu," tegas Bhima, Senin (30/3/2020).

Padahal, Bhima melihat belanja sosial Italia termasuk tinggi jika dibandingkan Jerman. Berkaca dari Italia, Bhima mengingatkan agar pemerintah berhati-hati memutuskan kebijakan. Untuk keputusan lockdown, dia menyerahkan sepenuhnya kepada pakar kesehatan yang memahami langsung soal pandemi Covid-19 ini. 

Dia berharap bantuan BLT tidak hanya disalurkan bagi masyarakat miskin saja, tetapi juga bagi masyarakat yang rentan miskin dan para pekerja informal yang terdampak.

Selain itu, dia menilai jumlah BLT ini seharusnya berkisar 30 persen hingga 50 persen dari UMP. Tentunya, hitungan tersebut juga harus disesuaikan dengan standar kebutuhan hidup layak (KHL).

Pemerintah sendiri berencana akan mengumumkan lockdown pada awal minggu ini. Adapun soal BLT, pemerintah masih membahas finalisasinya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper