Bisnis.com, JAKARTA – BP Berau Ltd memastikan akan menyerap tenaga kerja lokal yang telah dipersiapkan oleh Kabupaten Teluk Bintuni melalui Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Teluk Bintuni (P2TIM-TB) untuk pengoperasian Kilang Tangguh Train-3.
Kilang Tangguh Train-3 merupakan proyek Strategis Nasional sebagaimana diatur dalam Perpres Nomor 56 Tahun 2017, di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Proyek Kilang Tangguh Train-3 direncanakan dapat beroperasi pada Agustus 2021.
Kepala Bappeda Teluk Bintuni Alimudin mengatakan proyek Tangguh Train-3 seharusnya bisa mempekerjakan seluruh lulusan dari P2TIM-TB. Adapun P2TIM-TB telah melahirkan 489 tenaga kerja bersertifikasi nasional dan internasional pada tingkatan semi skill.
Sebanyak 253 di antaranya bekerja di BP Tangguh, sedangkan 45 bekerja di luar Papua termasuk 33 anak Papua yang bekerja di Super Crane Proyek Tol Jakarta, dan beberapa yang bekerja di luar negeri.
Menurutnya, masih ada lulusan P2TIM-TB siap pakai yang masih menunggu penyerapannya oleh BP Tangguh melalui proyek Train 3. Apalagi BP Berau memuliki komitmen dalam menyerap tenaga lokal dari daerah yang terdampak langsung proyek strategis nasional atau Direct Affected Village.
“Masih ada yang menunggu untuk diserap. Sehingga Bupati minta kepada BP Berau Ltd. agar dapat menerima lulusan P2TIM. Bahkan Bupati juga mendesak agar anak-anak lulusan P2TIM seluruhnya dapat diterima di proyek tangguh,” katanya seperti dikutip dalam peryataan tertulis, Sabtu (14/3/2020).
Sementara itu, terkait proyek Pembangunan Rumah di Sebyar, Teluk Bintuni, saat ini BP Tangguh sedang mengerjakan pembangunan di wilayah Sebyar, Teluk Bintuni, serta anggaran sebesar Rp32,4 miliar yang dialokasikan untuk pembangunan Sebyar.
“BP Tangguh juga menyambut baik keinginan Pemerintah Daerah untuk bersama sama menyelesaikan proyek pembangunan perumahan di wilayah Sebyar dan sudah bahas berbagai kendala teknis-non teknis, sehingga disetujui untuk penambahan waktu penyelesaian pembangunannya,” sebutnya.
Advisor Utama P2TIM-TB Rizal Aris, menjamin kualitas lulusan dari P2TIM-TB yang seharusnya bisa menjadi daya tawar tersendiri bagi dunia industri, terutama pada tenaga kerja tingkatan semi skill.
“Sebenarnya tidak ada alasan kalau proyek-proyek migas yang ada di Indonesia ini, khususnya di Kabupaten Teluk Bintuni tidak menerima lulusan dari P2TIM. Karena pak bupati dan jajarannya sudah mendesain ini sedemikian rupa, memenuhi persyaratan sebagaimana yang anda butuhkan, yang anda inginkan, yang anda syaratkan. Tidak ada alasan menolak lulusan dari P2TIM ini,” sebutnya.
Manajemen BP Tangguh diwakili oleh Head Of Country BP Indonesia Muktianto Suryowibowo mengatakan akan segera merealisasikan penyerapan tenaga kerja lulusan P2TIM-TB yang dimaksud.
Saat ini BP Indonesia tengah mempersiapkan proses rekrutmen terhadap 42 anak-anak lulusan P2TIM, yang akan dikomunikasikan ke Chiyoda-Saipem-Tripatra-SAE (CSTS) sebagai kontraktor proyek Train-3.