Bisnis.com, JAKARTA - Airbus mengklaim pesawat jenis A330-800 telah mengantongi sertifikasi layak terbang dari European Aviation Safety Agency (EASA) serta lembaga administrasi penerbangan Amerika Serikat atau Federal Aviation Administration (FAA).
Berdasarkan keterangan resmi Airbus yang dikutip Bisnis.com, Minggu (16/2/2020), rangkaian uji penerbangan A330-800 berhasil dilaksanakan oleh pesawat dengan nomor seri MSN1888 dengan 370 jam terbang dan 132 penerbangan sejak penerbangan pertamanya pada November 2018. Pesawat A330-800 adalah bagian dari keluarga A330neo generasi baru.
Pesawat A330 adalah keluarga pesawat lorong ganda (twin aisle) yang melayani lebih dari satu juta penerbangan setiap tahunnya. Lebih dari 1.800 pesawat telah dipesan oleh 120 pelanggan dan hingga kini telah ada 1.400 pesawat yang beroperasi.
Pesawat lorong ganda entry-level ini diklaim memiliki kemampuan terbang terjauh dan merupakan yang paling efisien di kelasnya. Kemampuan ini dapat terwujud karena penggunaan teknologi terbaru seperti mesin Rolls-Royce Trent 7000 dan Sharklets berbahan komposit yang lebih ringan.
Secara keseluruhan, pesawat ini lebih hemat bahan bakar hingga 25% jika dibandingkan dengan pesawat berukuran sama dari generasi sebelumnya. A330-800 telah memiliki sertifikasi berat lepas landas maksimum atau maximum take-off weight (MTOW) sebesar 242 ton untuk penerbangan hingga 7.500 mil laut.
Pesawat ini dapat menampung 220 hingga 260 penumpang dalam konfigurasi tiga kelas, atau hingga 406 penumpang dalam konfigurasi satu kelas yang lebih padat. Hingga saat ini, Airbus telah menerima 337 pesanan dari 22 maskapai untuk keluarga A330neo.
Baca Juga
Penumpang A330-800 akan mendapatkan tingkat kenyamanan tertinggi berkat kabin Airspace milik Airbus yang telah memenangkan penghargaan. Kabin Airspace memberikan penumpang ruang penyimpanan barang yang lebih luas, mood lighting, serta perlengkapan hiburan dan konektivitas terbaru.
Secara operasional, A330neo memiliki type-rating pilot yang sama dengan pesawat A350 XWB yang lebih besar. Hal ini memungkinkan maskapai memangkas biaya pelatihan awak dan mengoptimalkan produktivitas pilot.
Kru pemeliharaan pesawat juga akan diuntungkan dengan adanya fitur konektivitas Skywise yang akan membantu mereka untuk memprediksi potensi masalah sebelum masalah tersebut muncul dan memastikan produktivitas maksimum pesawat dalam mendatangkan pemasukan bagi maskapai.