Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOS BEI: Risiko Virus Corona Bersifat Jangka Pendek

Wabah virus Corona yang telah menelan menginfeksi 4.474 orang di seluruh dapat mempengaruhi pergerakan investasi portfolio baik pada bursa efek domestik maupun global dalam jangka pendek.
Seorang petugas berjas pelindung memeriksa suhu seorang penumpang yang tiba di Stasiun Xianning Utara, di Xianning, sebuah kota yang berbatasan dengan Wuhan di utara, di provinsi Hubei, China 24 Januari 2020./REUTERS - Martin Pollard
Seorang petugas berjas pelindung memeriksa suhu seorang penumpang yang tiba di Stasiun Xianning Utara, di Xianning, sebuah kota yang berbatasan dengan Wuhan di utara, di provinsi Hubei, China 24 Januari 2020./REUTERS - Martin Pollard

Bisnis.com, JAKARTA–Wabah virus Corona yang telah menelan menginfeksi 4.474 orang di seluruh dapat mempengaruhi pergerakan investasi portfolio baik pada bursa efek domestik maupun global dalam jangka pendek.

Direktur Utama PT BEI Inarno Djajadi mengatakan bahwa hal ini bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan, karena virus global sebelumnya -- seperti flu burung dan SARS -- tidak memiliki dampak jangka panjang terhadap investasi portofolio.

"Memang keduanya ada pengaruhnya secara jangka pendek, tapi secara jangka panjang belum ada wabah global yang berpengaruh terhadap Investasi," ujar Inarno, Selasa (28/1/2020).

Sementara itu Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melihat data BKPM masih belum menunjukkan adanya perubahan tren pergerakan arus investasi terkait dengan wabah virus ini.

Dia menduga pola baru yang timbul akibat kemunculan virus Corona baru akan nampak ketika data perizinan sudah lengkap pada Februari mendatang.

"Virus Corona belum berdampak terhadap Investasi. Mungkin pada Februari akhir kita bisa lihat, untuk sekarang tren investasi pada Januari masih normal," ujar Bahlil, Selasa (28/1/2020).

Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome  (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).

Sementara itu, virus yang ditemukan di China adalah Novel coronavirus (2019- nCoV). Ini merupakan virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.

Virus  corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia).   Beberapa coronavirus yang dikenal beredar pada hewan namun belum terbukti  menginfeksi manusia. Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah paparan.
Tanda dan gejala umum infeksi coronavirus antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti 
demam, batuk dan sesak napas. Pada kasus yang berat dapat menyebabkan pneumonia,  sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper