Bisnis.com, JAKARTA–Wabah virus Corona yang telah menelan menginfeksi 4.474 orang di seluruh dapat mempengaruhi pergerakan investasi portfolio baik pada bursa efek domestik maupun global dalam jangka pendek.
Direktur Utama PT BEI Inarno Djajadi mengatakan bahwa hal ini bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan, karena virus global sebelumnya -- seperti flu burung dan SARS -- tidak memiliki dampak jangka panjang terhadap investasi portofolio.
"Memang keduanya ada pengaruhnya secara jangka pendek, tapi secara jangka panjang belum ada wabah global yang berpengaruh terhadap Investasi," ujar Inarno, Selasa (28/1/2020).
Sementara itu Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melihat data BKPM masih belum menunjukkan adanya perubahan tren pergerakan arus investasi terkait dengan wabah virus ini.
Dia menduga pola baru yang timbul akibat kemunculan virus Corona baru akan nampak ketika data perizinan sudah lengkap pada Februari mendatang.
"Virus Corona belum berdampak terhadap Investasi. Mungkin pada Februari akhir kita bisa lihat, untuk sekarang tren investasi pada Januari masih normal," ujar Bahlil, Selasa (28/1/2020).
Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).
Sementara itu, virus yang ditemukan di China adalah Novel coronavirus (2019- nCoV). Ini merupakan virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.