Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa pihaknya telah memperketat pemasukan produk pertanian ke dalam negeri. Langkah ini diambil sebagai langkah antisipasi penyebaran virus Corona yang merebak pertama kali dari Wuhan, China.
Syahrul mengemukakan pengetatan tersebut bakal menyasar berbagai jenis produk, termasuk buah-buahan dan makanan. Dia mengatakan langkah preventif tetap dilakukan kendati pihaknya belum memperoleh kepastian apakah virus tersebut dapat menyebar melalui produk pertanian demi meminimalisasi risiko dan dampak yang lebih besar.
"Kita melakukan pengetatan di pintu masuk kita terhadap semua ekspor-impor yang tentu saja [dilakukan] sebagai antisipasi kita terhadap daerah tertentu atau negara tertentu yang kemungkinannya akan terkontaminasi," kata Syahrul kepada wartawan di sela-sela Rapat Kerja Nasional Kementerian Pertanian, Senin (27/2020).
Pada saat yang sama, dia pun mengimbau masyarakat untuk tak terlalu khawatir terhadap wabah virus Corona. Dia memastikan kementerian dan lembaga terkait telah mengerahkan berbagai upaya untuk mencegah masuknya virus tersebut ke dalam negeri.
"Pengetatan biosekuritas telah kita lakukan di tiap pintu masuk kita. Oleh karena itu, kekhawatiran berlebihan tidak perlu dilakukan," ujarnya.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana menyatakan bahwa pihaknya bakal berkoordinasi dengan Badan Karantina Pangan Kementan dalam upaya pengetatan perdagangan dengan negara yang telah terdampak virus.
"Kami akan koordinasikan dulu. Jika teman-teman di Kementerian Pertanian memberi peringatan bahwa produk tersebut bisa membawa dampak khusus, kami akan minta masukan mereka. Kami akan koordinasikan dengan Barantan," ujar Wisnu.
Wisnu pun mengatakan pihaknya tak menutup kemungkinan untuk memantau pengajuan surat izin impor (SPI) jika wabah ini berlanjut dalam beberapa bulan ke depan. Untuk itu, dia mengatakan Kementerian Perdagangan bakal terus berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan dan Barantan Kementan.
"Kami harus tahu dulu penularannya dari mana saja. Apakah dengan pemasukan barang tersebut bisa menyebabkan penularan. Dalam hal ini kami juga berbicara dengan Kementerian Kesehatan," kata Wisnu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel