Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UEA Dominasi Investasi Negara Timur Tengah ke Indonesia

Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal BKPM Wisnu Wijaya Soedibjo mengatakan bahwa dominannya investasi dari UEA terjadi karena investor UEA cenderung proaktif dalam berinvestasi di Indonesia.
Presiden Joko Widodo seusai pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed di Istana Qasr Al Watan./Twitter
Presiden Joko Widodo seusai pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed di Istana Qasr Al Watan./Twitter

Bisnis.com, JAKARTA - Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Uni Emirat Arab (UEA) menunjukkan bahwa sumbangsih investasi dari negara tersebut jauh lebih dominan dibandingkan negara Timur Tengah yang lain.

Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal BKPM Wisnu Wijaya Soedibjo mengatakan bahwa dominannya investasi dari UEA terjadi karena investor UEA cenderung proaktif dalam berinvestasi di Indonesia.

Selain faktor tersebut, Wisnu mengatakan bahwa fakta tersebut juga tidak terlepas dari kehadiran perwakilan BKPM di Abu Dhabi.

Selain UEA, Wisnu mengatakan masih terdapat tiga negara yang memiliki potensi besar untuk berinvestasi di Indonesia. Tiga negara yang dimaksud antara lain Arab Saudi, Kuwait, dan Qatar.

Sepanjang Januari hingga September 2019, realisasi investasi dari UEA tercatat mencapai US$68,2 juta, jauh lebih tinggi dibandingkan negara Timur Tengah lain seperti Turki (US$24,82 juta) dan Arab Saudi (US$1,83 juta).

Dari tahun ke tahun, hanya UEA yang gencar dan cenderung stabil dalam merealisasikan investasi di  Indonesia, sedangkan negara Timur Tengah yang lain masih cenderung fluktuatif.

Secara sektoral, penanaman modal UAE sebagian besar adalah pada sektor tanaman pangan dan perkebunan dengan realisasi mencapai US$88,3 juta.

Jokowi ke Uni Emirat Arab

Sementara itu, Presiden Joko Widodo kemarin bersama dengan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab Mohamed bin Zayed menyaksikan pertukaran 16 kesepakatan antara Indonesia dengan Uni Emirates Arab.

Keenam belas kesepakatan itu terdiri dari 5 perjanjian kerja sama antara dua pemerintah dan 11 lainnya antara pelaku usaha di dunia negara.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi mengapresiasi kemajuan yang signifikan dalam hubungan kerja sama antara Indonesia dan Uni Emirat Arab. “UEA akan tetap menjadi salah satu mitra penting kerja sama ekonomi Indonesia, terutama di bidang investasi,” katanya, Minggu (12/1).

Sementara itu, Putra Mahkota mengatakan bahwa hubungan kedua negara masih dapat ditingkatkan. “Kita dapat memulai era baru hubungan kedua negara yang lebih erat,” kata Putra Mahkota Mohamed bin Zayed.

Adapun perjanjian kerja sama tersebut terdiri atas 5 perjanjian antar pemerintah di bidang keagamaan, pendidikan, pertanian, kesehatan, dan penanggulangan terorisme. Selain itu, terdapat pula 11 perjanjian bisnis antara lain di bidang energi, migas, petrokimia, pelabuhan, telekomunikasi, dan riset dengan estimasi total nilai investasi sebesar US$ 22,89 miliar atau sekitar Rp 314,9 triliun.

Ada juga lima kerja sama antara pemerintah atau G to G. Memorandum of Understanding (MoU) pertama adalah antara Menteri Agama RI dengan General Authority of Islamic Affairs and Endowments of the United Arab Emirates terkait kerja sama di bidang urusan agama Islam dan wakaf.

MoU kedua antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan Menteri Pendidikan UEA terkait kerja sama di bidang pendidikan. Ketiga, MoU antara Menteri Pertanian RI dan Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan UEA terkait kerja sama di bidang pertanian dan diversifikasi pangan.

Keempat MoU antara Menteri Kesehatan RI dengan Menteri Kesehatan dan Pencegahan UEA terkait kerja sama kesehatan. MoU kelima antara BNPT dan National Intelligence Service of United Arab Emirates terkait kerja sama konter terorisme.

Sementara kerja sama antara pelaku usaha atau B to B, Indonesia dan UAE sepakat bekerja sama dalam projek senilai US$ 22,89 miliar dimana UEA akan berpartisipasi berkisar 30 persen di antaranya atau sekitar US$ 6,8 miliar.

Investasi pada bidang usaha perhotelan dan restoran berada di peringkat kedua dengan realisasi mencapai US$63,6 juta, disusul oleh investasi pada sektor real estate dengan realisasi investasi mencapai US$26,4 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper