Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inaplas : Pembatasan Plastik Bukan Solusi Tepat Atasi Problem Sampah

Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik (Inaplas) Fajar Budiyono mengatakan pihaknya sudah seringkali menyuarakan aspirasi bahwa manajemen pengelolaan menjadi pangkal permasalahan sampah.
Tumpukan limbah plastik./Reuters
Tumpukan limbah plastik./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik (Inaplas) menilai restriksi penggunaan plastik yang digaungkan sejumlah pemerintah daerah pada awal 2020 bukanlah solusi bagi problem sampah di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik (Inaplas) Fajar Budiyono mengatakan pihaknya sudah seringkali menyuarakan aspirasi bahwa manajemen pengelolaan menjadi pangkal permasalahan tersebut. Pembatasan penggunaan produk plastik, katanya, hanya menjadi kemunduran bagi Indonesia.

"Itu bukan solusi," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (8/1/2020).

Pada awal tahun ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meneken Peraturan Gubernur No. 142/2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan Pada Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan, dan Pasar Rakyat.

Selain itu, Pemerintah Kota Palembang memastikan segera merealisasikan larangan penggunaan plastik di lingkungan pemerintahan itu pada tahun 2020. Hal tersebut ditandai dengan terbitnya surat edaran No.48/SE/Bappeda Litbang/2019 yang ditandatangani Wali Kota Palembang Harnojoyo.

Fajar menjelaskan pihaknya telah merencanakan audiensi dengan Pemda DKI untuk membahas regulasi tersebut. Pasalnya, regulasi tersebut mengarahkan bahwa penggunaan plastik itu dapat digantikan oleh produk kemasan yang dapat terurai atau degradeable.

Menurutnya, Pemda DKI mesti berhati-hati dalam menentukan produk pengganti tersebut sebab sejumlah bahan degradeable justru dilarang di beberapa negara.

Dia berharap pemda lebih serius dalam mendorong tata kelola limbah atau sampah yang jauh lebih baik.

"Jika ganti material lain dan ternyata itu masih plastik juga, sementara pola konsumsi masyarakat belum berubah karena manajemennya belum disentuh, maka akhirnya tidak menyelesaikan masalah. Jangan sampai Pemda DKI ambil keputusan yang salah," katanya.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) Rachmat Hidayat menilai sejumlah kebijakan pemerintah selama ini sudah menyudutkan pelaku industri, termasuk melalui restriksi bagi penggunaan kemasan plastik yang dikaitkan dengan isu lingkungan.

Dia berharap pemerintah turut meluruskan isu tersebut lantaran pemanfaatan kemasan plastik tidak menjadi masalah bagi lingkungan.

"Problem kita itu kan soal pengelolaan sampah, bukan produksinya [kemasan plastik]. Ini perlu diluruskan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper