Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pencopotan Direksi Garuda : Key Person Kosong, Skor HIRA Bisa Gosong

Kekosongan key person dalam internal PT Garuda Indonesia Tbk. dinilai bisa mempengaruhi aspek keselamatan dan keamanan yang mengacu pada skor identifikasi gangguan dan risiko atau Hazard Identification and Risk Asessment, HIRA.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Erick Thohir aat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019)./ ANTARA -Hafidz Mubarak A.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Erick Thohir aat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019)./ ANTARA -Hafidz Mubarak A.

Bisnis.com, JAKARTA - Kekosongan key person dalam internal PT Garuda Indonesia Tbk. dinilai bisa mempengaruhi aspek keselamatan dan keamanan yang mengacu pada skor identifikasi gangguan dan risiko atau Hazard Identification and Risk Asessment, HIRA.

Konsultan penerbangan dari CommunicAvia Gerry Soedjatman memperkirakan kekosongan posisi salah satu direksi key person Garuda hanya sementara. Namun, sebaiknya perlu mendapatkan pengawasan khusus dari Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

"Sebaiknya segera ditunjuk pelaksana tugasnya daripada tidak ada sama sekali. Enggak bisa lama-lama karena bakal nyerempet pada skor HIRA," kata Gerry, Minggu (8/12/2019).

Gerry menuturkan HIRA bukan suatu indikasi risiko yang harus dihindari (risk avoidance), melainkan suatu risiko yang harus ditangani atau dikelola (risk management). Jangan sampai skor HIRA sampai menunjukkan nilai terendah, ujarnya.

Menurut Gerry pelaksana tugas yang ditunjuk sebaiknya tetap melalui prosedur uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) oleh Direktorat Kelaikudaraan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU).

HIRA merupakan acuan risiko dan keselamatan maskapai penerbangan yang dirilis oleh DKPPU Kementerian Perhubungan. Adapun, nilai terendahnya adalah 5A.

Skor HIRA terbagi ke dalam tiga tahapan.

Pada 3E, 2D, 2E, 1B, 1C, 1D, dan 1E adalah bisa diterima (acceptable).

Kemudian, 5D, 5E, 4C, 4D, 4E, 3B, 3C, 3D, 2A,2B, 2C, dan 1A bisa diterima berdasarkan mitigasi risiko dan membutuhkan keputusan manajemen.

Lalu, 5A, 5B, 5C, 4A, 4B, dan 3A adalah tidak dapat diterima.

Akhir pekan lalu Menteri BUMN bersama Dewan Komisaris Garuda Indonesia menyepakati pemberhentian sementara waktu bagi seluruh anggota direksi yang terindikasi terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.

Berdasarkan data manifes penerbangan Airbus A330-900 Garuda Indonesia, terdapat empat nama direksi yang ikut dalam penerbangan tersebut.

Keempatnya adalah Direktur Utama Ari Askhara, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, dan Direktur Capital Human Heri Akhyar.

Sementara, jajaran direksi yang termasuk dalam key person sebuah maskapai adalah Direktur Teknik, Direktur Keselamatan, dan Direktur Operasi.

Acuan key person berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. 25/2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara dan Civil Aviation Safety Regulation (CASR) 121 Certification and Operating Requirements: Domestic, Flag, and Supplemental Air Carriers.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper