Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangkit Listrik Terapung Tetap Beroperasi hingga 2021

Pengoperasian pembangkit listrik terapung menggunakan kapal atau marine vessel power plant (MVPP) untuk mengatasi defisit pasokan listrik di sejumlah daerah Indonesia masih akan diterapkan hingga 2021. 
Kapal Karadeniz Powership Onur Sultan, kapal pembangkit listrik Marine Vessel Power Plant (MVPP) bersiap sandar di dermaga PLTGU, di Belawan, Medan, Sumatra Utara, Minggu (21/5)./Antara-Irsan Mulyadi
Kapal Karadeniz Powership Onur Sultan, kapal pembangkit listrik Marine Vessel Power Plant (MVPP) bersiap sandar di dermaga PLTGU, di Belawan, Medan, Sumatra Utara, Minggu (21/5)./Antara-Irsan Mulyadi

Bisnis.com, JAKARTA – Pengoperasian pembangkit listrik terapung menggunakan kapal atau marine vessel power plant (MVPP) untuk mengatasi defisit pasokan listrik di sejumlah daerah Indonesia masih akan diterapkan hingga 2021. 

Pengoperasian tersebut sesuai kontrak yang dilakukan antara PT PLN (Persero) dengan PT Karpowership Indonesia atau Karadeniz Powership, asal Turki. Pengoperasiannya berlangsung sejak 2016 hingga 2021. Secara total, ada empat kapal MVPP yang beroperasi yakni di Belawan, Sumatra Utara berkapasitas 240 MW, Amurang di Sulawesi Utara 120 MW, Ambon 60 MW, dan Kupang 60 MW. 

Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi dan Kalimantan Syamsul Huda mengatakan hingga saat ini perseroan masih berkomitmen untuk memanfaatkan kapal MVPP sesuai kontrak awal yakni hingga 2021. 

Apabila kontrak berakhir, PLN kemungkinan akan berfokus pada pemanfaatan pembangkit listrik yang saat ini dibangun oleh perseroan melalui kontrak engineering, procurement and construction (EPC) maupun yang dikonstruksi oleh produsen listrik swasta. 

"Setelah itu kami mengharapkan suplai [listrik] ke pembangkit yang dibangun oleh PLN dan IPP, jadi kita tidak tergantung pada MVPP," katanya, baru-baru ini.

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2019–2028, akan ada penambahan pembangkit listrik berkapasitas total 5.337,2 MW di Sulawesi yang akan beroperasi komersial dalam rentang waktu 2019 hingga 2028. Saat ini, kapasitas pembangkit listrik terpasang di Sulawesi adalah sebesar 1.669 MW. 

Adapun kebutuhan listrik eksisting di Sulawesi adalah sebesar 1.750 MW. Selain lewat pembangkit terpasang, pasokan listrik di Sulawesi juga didukung oleh kapal MVPP Amurang yang berlokas di Sumatera Utara dengan kapasitas 120 MW. 

Meskipun akan lebih memanfaatkan pembangkit yang telah dibangun oleh PLN maupun IPP, pihaknya belum memutuskan kemungkinan perpanjangan kontrak kapal MVPP. Pasalnya, kapal MVPP tersebut dapat dimanfaatkan untuk melistriki pulau-pulau terpencil yang tidak dapat diakses oleh jaringan PLN. 

Belum lagi, Indonesia yang merupakan negara kepulauan dinilai memang memerlukan cadangan daya kelistrikan yang dapat berpindah-pindah seperti MVPP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper