Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perlambatan Ekonomi Bikin Kunjungan Wisman China Turun

Jumlah kunjungan wisatawan asal China ke Indonesia mengalami penurunan akibat perlambatan ekonomi di negeri tirai bambu.
Wisatawan asing saat turun dari saat kapal pesiar Sun Princess Cruise di Pelabuhan Gili Mas, Lembar, Nusa Tenggara Barat, pada Selasa (5/11/2019). Wisatawan asing yang kebanyakan dari Australia ini berencana mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Lombok./Bisnis-Peni Widarti
Wisatawan asing saat turun dari saat kapal pesiar Sun Princess Cruise di Pelabuhan Gili Mas, Lembar, Nusa Tenggara Barat, pada Selasa (5/11/2019). Wisatawan asing yang kebanyakan dari Australia ini berencana mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Lombok./Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, JAKARTA –  Jumlah kunjungan wisatawan asal China ke Indonesia mengalami penurunan akibat perlambatan ekonomi di negeri tirai bambu.

Data Badan Pusat Statistik menyatakan, jumlah wisatawan mancanegara Oktober 2019 mencapai 1,35 juta atau turun -3,28% (mtm), meski masih mencatatkan pertumbuhan 4,86% (yoy).

Meski demikian secara kumulatif Januari-Oktober 2019, wisman bertumbuh 2,85% (ytd) jika dibandingkan Januari-Oktober 2018.

Berdasarkan data BPS, jumlah wisman asal China dari Januari-Oktober 2019 hanya tercatat 1,77 juta jiwa, lebih kecil dibandingkan Januari-Oktober 2018 sebesar 1,87 juta jiwa. Sehingga, secara kumulatif ada perubahan -5,28% (ytd). Dengan demikian, ada perubahan -12,50% (yoy), atau berubah -7,33% (mtm) dibandingkan September 2019.

Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto menyatakan belum ada kajian lebih pasti penyebab turunnya jumlah wisman asal China ke Indonesia. Namun dengan pertumbuhan ekonomi China yang melambat, akibat volume ekspor yang tertekan maka semua negara termasuk Indonesia cenderung meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mengandalkan sumber potensi domestik.

“China juga sama, agar wisatawan dalam negeri itu dijaga salah satu menjaga sisi domestik. Dan ini reasonable dibandingkan menggantungkan hanya sisi eskpor dalam negeri,” kata Suhariyanto, Senin (2/12/2019).

BPS mencatat sepanjang Januari-Oktober 2019 ada dua wilayah di dunia yang wismannya menurun cukup banyak. Pertama, adalah dari Asia selain Asia Tenggara turun -10,28% (ytd) jika dibandingkan Januari-Oktober 2018. Wilayah kedua berasal dari Timur Tengah yaitu sebesar -1,73% (ytd).

Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ada tiga negara asal yang mengalami penurunan jumlah wisman ke Indonesia. Pertama, adalah wisman asal HongKong, turun -54,58% (yoy), disusul Papua Nugini turun -54,33% (yoy), dan Timor Leste turun -36,6% (yoy).

Meski demikian, jika dibandingkan dari September 2019, penurunan terdalam berasal dari wisman asal Afrika Selatan sebesar -26,94% (mtm), Jepang turun -17,26% (mtm), dan Yaman turun -14,62% (mtm).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper