Bisnis.com, JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksikan perekonomian Indonesia pada 2020 pada angka 4,8%.
Hal ini diakibatkan oleh masih banyaknya tantangan yang perlu dihadapi oleh Indonesia baik pada level global maupun domestik.
Direktur Riset Indef Berly Martawardaya mengatakan bahwa ekspor pada tahun depan masih berpotensi untuk terus menurun, sedangkan investasi tidak akan mengalami peningkatan signifikan sebagaimana tren pascapemilu.
"Oleh karena masalah perang dagang dan geopolitik sepertinya akan sulit untuk Indonesia meningkatkan investasi pada tahun depan," ujar Berly, Selasa (26/11/2019).
Untuk konsumsi rumah tangga, Berly mengatakan bahwa pihaknya masih memperkirakan komponen tersebut tumbuh stabil. Hal yang sama juga berlaku pada konsumsi pemerintah dimana APBN untuk tahun depan masih belum ekspansif sehingga tidak akan tampak tumbuh signifikan dalam PDB.
Oleh karena ekspor dan investasi yang cenderung belum bisa diandalkan pada tahun depan, Berly menilai konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah perlu mengambil peran besar untuk menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Baca Juga
Lebih lanjut, baik APBN maupun APBN harus memberikan stimulus terhadap konsumsi rumah tangga.