Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Garmen Asal China Ini Tertarik Ekspansi ke Asia Tenggara

Pasar Asia Tenggara akan menjadi suatu pasar baru dan yang sangat berbeda dengan pasar China.
Koleksi terbaru pakaian musim dingin hasil produksi Youngor./Antara-Yuni Arisandy
Koleksi terbaru pakaian musim dingin hasil produksi Youngor./Antara-Yuni Arisandy

Bisnis.com, NINGBO — Youngor Group, produsen pakaian asal China, berminat memperluas bisnisnya dengan membuka pabrik di Asia Tenggara, salah satunya di Indonesia.

"Kami sedang membuat rencana masa depan untuk memasuki pasar di Asia Tenggara. Kami sedang mempertimbangkan untuk membangun pabrik di Indonesia, Malaysia, dan Thailand," kata Deputi Manajer Youngor Group, Gaogang Hu, di Ningbo, Provinsi Zhejiang, China, Rabu (20/11/2019) malam.

Hu menyebutkan bahwa walaupun telah lama berdiri, Youngor saat ini tidak mempunyai cabang perusahaan maupun pabrik di luar negeri. Sebelumnya, perusahaan tersebut pernah membuka pabrik di Filipina yang kemudian ditutup karena beberapa alasan. Namun, perusahaan itu terus bekerja sama dengan beberapa mitra lokal di beberapa negara, seperti Srilanka dan Rumania.

"Kami sejauh ini hanya bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan pakaian lain di luar negeri. Saat ini produk kami lebih banyak dipasarkan secara domestik," ujar Hu.

Youngor sejauh ini banyak menjual produk pakaiannya di bawah merk lain, seperti Hart Schaffner Marx, merek pakaian pria di Amerika dan perusahaan itu mendapatkan hak untuk memproduksi pakaian menggunakan merek tersebut untuk pasar China, Hong Kong, dan Makau.

Untuk itu, Youngor memiliki visi utama dan terus berupaya untuk membangun merk ternama bagi produk-produk pakaiannya.

Perusahaan itu juga telah membangun kemitraan strategis dengan lima perusahaan penyedia bahan pakaian kelas internasional, yakni Zegna, Loro Piana, Cerruti 1881, Alumno, dan Albini. Selain itu, Youngor mengajak kelima perusahaan tersebut bekerja sama untuk membangun bisnis mode bersama dengan satu merk Mayor.

Selanjutnya, Youngor juga berupaya untuk memperluas bisnisnya ke pasar lain, terutama ke kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.

Menurut Hu, pasar Asia Tenggara akan menjadi suatu pasar baru bagi perusahaan tersebut dan merupakan pasar yang sangat berbeda dengan pasar China.

"Jika kami ingin membuka pasar di sana [Asia Tenggara]), kami harus menemukan mitra lokal yang sangat sesuai dengan bisnis kami," ucapnya.

Youngor Group didirikan pada 1979. Total asetnya hingga akhir 2017 mencapai 83,1 miliar yuan setara dengan US$11,85 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Zufrizal
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper