Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak negara-negara produsen minyak kelapa sawit mengembangkan B20.
Sebagaimana diketahui, Indonesia telah menjalan program B20 dan akan melaksanakan mandatori B30 dimulai pada tahun depan.
Menurut Airlangga, hal tersebut mampu kembali menstabilkan harga minyak kelapa sawit dan meningkatkan harganya hingga US$600 per ton.
"Kami ingin mengajak negara penghasil kelapa sawit untuk mengikuti langkah yang dilakukan oleh Indonesia karena terbukti sangat efektif menstabilkan harga minyak kelapa sawit dunia,” kata Airlangga dalam The 2nd Ministerial Meeting of Palm Oil Producing Countries yang diselenggarakan di Kuala Lumpur melalui keterangan tertulis, Senin (18/11/2019).
Dalam pertemuan tersebut, delegasi-delegasi dari berbagai negara produsen minyak kelapa sawit seperti Thailand, Kolombia, Nigeria, PNG, Ghana, Honduras, dan Brasil membahas beberapa isu penting seperti perkembangan inovatif dalam industri minyak sawit, skema sertifikasi, proteksi lingkungan, akses pasar dan kebijakan perdagangan internasional.
Dari pertemuan tersebut, negara-negara produsen minyak kelapa sawit sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam hal membangun strategi dalam upaya memperbaiki harga pada level yang lebih baik terutama untuk petani rakyat.
Negara-negara produsen juga sepakat untuk melanjutkan kegiatan promosi termasuk melalui implementasi mandatori B30 di Indonesia pada 1 Januari 2020.