Bisnis.com, JAKARTA — Persetujuan negosiasi untuk menjadikan negara-negara Asean plus enam negara (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) sudah diselesaikan oleh 15 negara.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo mengatakan bahwa perundingan RCEP menunggu persetujuan dengan India. Negara itu diakuinya masih hati-hati dan akan mengonsultasikan dengan pemerintahan di dalam negerinya.
“Kalau di joint statement dari 16 negara, 15 sudah menyatakan selesai. Apa yang dirundingkan dinyatakan selesai, India ada di working group tadi. Tapi setelah dibawa ke New Delhi, mereka katakan ada hal-hal yang masih sulit diterima. Jadi kami pikir akan dibawa ke domestik India,” kata Iman, dikutip dari setkab.go.id, Selasa (5/11/2019).
Iman yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Perundingan RCEP merinci negara yang sudah menyelesaikan perundingan soal RCEP yang kemudian disampaikan dalam joint statement itu adalah Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Jepang, China, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
Para utusan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-3 RCEP, lanjut Iman, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Indonesia selaku koordinator perundingan atas selesainya perundingan yang mencakup 20 bab itu.
“Kemarin kita bertemu sampai lewat tengah malam dan 20 bab selesai, tinggal teruskan perundingan tentang akses pasar, mungkin yang cukup berat 3%-an,” terang Iman.
Komitmen Bersama Sementara itu, dibacakan pada penutupan RCEP Summit itu disebutkan adanya komitmen dari 16 negara untuk mencapai perjanjian kemitraan ekonomi yang modern, komprehensif, berkualitas tinggi, dan saling menguntungkan.
“Dengan latar belakang adanya lingkungan global berubah dengan cepat, penyelesaian negosiasi RCEP akan menunjukkan komitmen bersama kita terhadap perdagangan daninvestasi terbuka di seluruh kawasan,” bunyi pernyataan bersama itu.
Menurut pernyataan bersama itu, RCEP secara signifikan akan meningkatkan prospek pertumbuhan masa depan kawasan dan berkontribusi positif terhadap ekonomi global, sekaligus berfungsi sebagai pilar pendukung sistem perdagangan multilateral yang kuat dan promosi pembangunan ekonomi di wilayah tersebut.
“Kami menyambut baik laporan yang disampaikan oleh para menteri tentang hasil negosiasi RCEP yang dimulai pada 2013. Kami memahami 15 negara yang berpartisipasi dalam RCEP telah menyepakati negosiasi berbasis teks untuk 20 bab dan semua isu akses pasar maupun legal scrubbing yang ditugaskan kepada mereka untuk mulai ditandatangani pada tahun 2020,” tegas pernyataan tersebut.
Terkait India, diakui dalam pernyataan bersama itu, memiliki masalah luar biasa yang signifikan yang masih belum terselesaikan. Namun semua negara RCEP akan bekerja bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah ini dengan cara yang saling menguntungkan.
“Keputusan akhir India akan tergantung pada solusi yang terbaik dari masalah ini,” tegas pernyataan bersama itu.