Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ekspor 2020 Diperkirakan Membaik

Seperti diketahui, Bank Dunia memperkirakan ekspor Indonesia pada 2020 bakal tumbuh 1,5%, lebih baik dibandingkan dengan 2019 yang diproyeksikan bakal terkontraksi -1%.
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja ekspor pada tahun depan diproyeksikan bakal membaik sesuai dengan perkiraan Bank Dunia.

Seperti diketahui, Bank Dunia memperkirakan ekspor Indonesia pada 2020 bakal tumbuh 1,5%, lebih baik dibandingkan dengan 2019 yang diproyeksikan bakal terkontraksi -1%.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai bahwa tensi perang dagang pada 2020 berpotensi menurun.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump diproyeksikan akan berfokus pada pemilihan presiden pada 2020 sehingga tensi perang dagang akan melunak.

"Jika demikian ada peluang ekspor negara-negara berkembang termasuk Indonesia akan sedikit membaik dibandingkan tahun ini," ujar Yusuf, Kamis (10/10/2019).

Selain itu, terdapat beberapa perjanjian bilateral yang sudah ditandatangani oleh Indonesia. Perjanjian tersebut dipandang bakal efektif untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia kedepan apabila memang berjalan dengan mulus.

Di lain pihak, peneliti Center for Strateic and International Studies (CSIS) Fajar B. Hirawan menilai kinerja ekspor ke depan bakal bergantung pada kinerja Kementerian Perdagangan.

Kementerian Perdagangan dipandang perlu mengooptimalkan aliran eskpor baik ke pasar tradisional maupun ke pasar non-tradisional.

"Saat ini aliran impor sudah mengalami tren penurunan yang mungkin harus dibaca secara bijak sebagai kondisi yang kurang menggembirakan bagi sektor investasi dan ekspor," ujar Fajar, Kamis (10/10/2019).

Impor Indonesia sebagian besar, yakni 70%, merupakan bahan baku penolong, sedangkan 70% dari ekspor Indonesia bersumber dari industri manufaktur.

Dari sini dapat dibaca bahwa penurunan impor Indonesia yang diproyeksikan berada di angka -3,5% oleh Bank Dunia bakal berdampak pada tertekannya ekspor ke luar negeri.

Hal ini menandakan bahwa masih ada permasalahan besar dalam peningkatan kapasitas produksi nasional yang sesungguhnya disokong oleh investasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper