Bisnis.com, JAKARTA – PT Pos Indonesia melayani 15 juta kiriman per bulan dengan memanfaatkan digitalisasi proses bisnisnya. Pos Indonesia bahkan menjadi salah satu jasa pengiriman ekspres pertama yang manfaatkan mesin sortir otomatis.
Direktur Komersil Pos Indonesia Charles Sitorus mengatakan, sudah sejak lama perusahaan melakukan digitalisasi dan otomasi. Seiring perkembangan zaman, katanya, Pos Indonesia sudah mendigitalisasi proses bisnisnya.
"Kami menangani 14 juta-15 juta kiriman per bulan tidak mungkin manual, definisi digitalisasi berkembang jadi lebih heboh akhir-akhir ini," katanya kepada Bisnis, belum lama ini.
Dia mengatakan beberapa program yang sudah didigitalisasi antara lain sistem penggajian, perkantoran, agen pos menggunakan aplikasi m-agen, serta resi otomatis
Perusahaan yang sudah berusia 273 tahun ini bahkan mendapatkan penghargaan pada 2018 dari Pemerintah sebagai salah satu BUMN terdepan yang mengembangkan digitalisasi.
"Kami juga melakukan perubahan di sistem giro, melakukan digitalisasi. Kami juga digitalisasi cash on delivery [COD], juga bagian dari itu, banyak dilakukan soal itu," kata Charles.
Menurutnya, digitalisasi merupakan suatu proses yang tidak bisa berhenti, apalagi saat ini perusahaannya tengah menyasar pasar internasional. "Itu proses yang bertumbuh, itu yang terus kami lakukan."