Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Layani 15 Juta Kiriman Tiap Bulan, Pos Indonesia Pacu Digitalisasi

PT Pos Indonesia melayani 15 juta kiriman per bulan dengan memanfaatkan digitalisasi proses bisnisnya.
Karyawan PT. Pos Indonesia menunjukkan layanan aplikasi digital berbasis rekening Giro Pos Mobile (kiri) dan aplikasi Cas On Delivery Costumer to Costumer (COD C2C) (kanan) di Kantor Pos Besar, Solo, Jawa Tengah, Senin (2/9/2019). PT. Pos Indonesia melakukan inovasi terhadap produk yang sudah ada dengan menyesuaikan dalam bentuk digital untuk meningkatkan layanan dan memudahkan pelanggan menjangkau layanan Perusahaan./ANTARA - Mohammad Ayudha
Karyawan PT. Pos Indonesia menunjukkan layanan aplikasi digital berbasis rekening Giro Pos Mobile (kiri) dan aplikasi Cas On Delivery Costumer to Costumer (COD C2C) (kanan) di Kantor Pos Besar, Solo, Jawa Tengah, Senin (2/9/2019). PT. Pos Indonesia melakukan inovasi terhadap produk yang sudah ada dengan menyesuaikan dalam bentuk digital untuk meningkatkan layanan dan memudahkan pelanggan menjangkau layanan Perusahaan./ANTARA - Mohammad Ayudha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pos Indonesia melayani 15 juta kiriman per bulan dengan memanfaatkan digitalisasi proses bisnisnya. Pos Indonesia bahkan menjadi salah satu jasa pengiriman ekspres pertama yang manfaatkan mesin sortir otomatis.

Direktur Komersil Pos Indonesia Charles Sitorus mengatakan, sudah sejak lama perusahaan melakukan digitalisasi dan otomasi. Seiring perkembangan zaman, katanya, Pos Indonesia sudah mendigitalisasi proses bisnisnya.

"Kami menangani 14 juta-15 juta kiriman per bulan tidak mungkin manual, definisi digitalisasi berkembang jadi lebih heboh akhir-akhir ini," katanya kepada Bisnis, belum lama ini.

Dia mengatakan beberapa program yang sudah didigitalisasi antara lain sistem penggajian, perkantoran, agen pos menggunakan aplikasi m-agen, serta resi otomatis

Perusahaan yang sudah berusia 273 tahun ini bahkan mendapatkan penghargaan pada 2018 dari Pemerintah sebagai salah satu BUMN terdepan yang mengembangkan digitalisasi.

"Kami juga melakukan perubahan di sistem giro, melakukan digitalisasi. Kami juga digitalisasi cash on delivery [COD], juga bagian dari itu, banyak dilakukan soal itu," kata Charles.

Menurutnya, digitalisasi merupakan suatu proses yang tidak bisa berhenti, apalagi saat ini perusahaannya tengah menyasar pasar internasional. "Itu proses yang bertumbuh, itu yang terus kami lakukan."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper