Bisnis.com, JAKARTA - Industri pengelolaan limbah di Indonesia dinilai memiliki potensi besar lantaran pasar yang luas.
Hal itu diungkapkan oleh Wilson Pandhika, General Secretary, Indonesian Plastic Recyclers (IPR) di sela-sela acara German - Indonesian Forum on Potential Cooperation in Indonesia's Recycling Sector, di Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Wilson menjelaskan potensi pasar untuk hasil pengelolaan limbah sangat menjanjikan. Menurutnya, potensi itu bisa direalisasikan dengan sistem pengelolaan yang tepat.
"Ketersediaan sumber bahan baku sangat menjanjikan, terutama dengan sistem manajemen pengolahan yang lebih baik," ujarnya.
Menurutnya, pasar produk hasil pengolahan limbah itu pun kian terbuka. Kendati demikian, dia juga mengakui masih ada kendala dari hasil produksi, yakni terkait kualitas dam harga.
Hal itu perlu mendapatkan perhatian untuk mengoptimalkan sektor pengelolaan limbah di Indonesia.
Randy Saputra, Bendahara Umum Indonesia Plastic Recycling Association (ADUPI), mengatakan sektor pemgelolaan limbah ini memiliki peran penting sebab mendukung sejumlah sektor industri lainnya. Salah satunya adalah industri plastik.
"Pada 2018, ada 7,6 juta ton bahan plastik, yang dipenuhi dengan pasokan dalam negeri sebesar 6,74 ton, dan selebihnya dari luar negeri," ujarnya.
German - Indonesian Forum on Potential Cooperation in Indonesia's Recycling Sector diselenggarakan oleh Pemerintah Jerman dan Pemerintah Indonesia.
Direktur Pengelola Perkumpulan Ekonomi Indonesia - Jerman (EKONID) Jan Rönnfeld mengatakan sampah dan limbah telah menjadi isu global. Penyelenggaran forum ini diharapkan menjadi wadah untuk membicarakan kondisi, tantangan dan mencari solusi atas industri pengelolaan limbah.
"Jerman dan Indonesia dapat saling belajar dari kebijakan dan kegiatan di sektor daur ulang masing-masing negara," katanya.