Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah dan Bank Indonesia serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah (Rakorpusda) menyepakati enam langkah strategis di antaranya untuk memperkuat kinerja industri manufaktur.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan Rakorpusda bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, berkelanjutan, dan inklusif.
Dia menyebutkan ada enam langkah strategis hasil Rakorpusda. Pertama, meningkatkan efisiensi logistik melalui pembangunan infrastruktur, seperti Pelabuhan Patimban dan pendukungnya.
Kedua, mendukung peningkatan iklim investasi melalui sistem perizinan dengan mengimplementasikan Online Single Submission (OSS) versi 1.1.
Ketiga, mendukung harmonisasi regulasi dan program kebijakan untuk meningkatkan produktivitas industri, antara lain melalui penerbitan ketentuan pelaksanaan super deductible tax dan penerbitan penyempurnaan ketentuan pendukung kendaraan ramah lingkungan.
Keempat, mendukung kelancaran sistem pembayaran melalui beberapa yakni perluasan kerja sama local currency settlement untuk perdagangan internasional dengan dua negara mitra; perluasan kerja sama local Currency settlement untuk investasi dengan Malaysia dan Thailand; serta pengembangan sistem pembayaraan melalui perluasan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan peluncuran Quick Response (QR) Code Indonesian Standard (QRIS).
Kelima, mendorong pembiayaan melalui pembiayaan yang berwawasan lingkungan yaitu green financing melalui pelonggaran loan to value (LTV) dan uang muka, serta pelebaran Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dan perluasan cakupan komponen sumber funding.
Keenam, mendukung promosi perdagangan dan investasi industri manufaktur di antaranya melalui fasilitasi negosiasi untuk menjadi pemasok brand global serta percepatan ratifikasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia yaitu Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dan negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement / IEU-CEPA).
Langkah lainnya ialah pemanfaatan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Chili (Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement/ IC-CEPA); penyelenggaraan West Java Investment Summit (IRU-RIRU-GIRU); serta pameran, misi dagang, dan business matching antara lain Trade Expo Indonesia di Jakarta.