Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cerita Penumpang Terjebak di Jalur Underground MRT Jakarta Saat Listrik Padam

Padamnya listrik di sebagian besar Pulau Jawa dan Pulau Bali pada Minggu (4/8/2019), turut berdampak ke layanan transportasi publik di Jakarta, termasuk Moda Raya Terpadu (MRT).
Penumpang turun dari kereta MRT saat dievakuasi di Jakarta, Minggu (4/8/2019). Gangguan listrik yang melanda Ibu Kota berdampak pada terhentinya operasi MRT Jakarta./ANTARA
Penumpang turun dari kereta MRT saat dievakuasi di Jakarta, Minggu (4/8/2019). Gangguan listrik yang melanda Ibu Kota berdampak pada terhentinya operasi MRT Jakarta./ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA -- Yunita Amalia baru saja mengalami kejadian yang tak akan dia lupakan seumur hidup. Perempuan berusia 26 tahun tersebut tak menyangka perjalanan naik Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta yang dianggap biasa justru meninggalkan rasa was-was yang berakhir lega.

Pada Minggu (4/8/2019) siang, ratangga yang ditumpanginya melaju normal dari Stasiun Fatmawati menuju Stasiun Bendungan Hilir (Benhil). Namun, kereta listrik tersebut tiba-tiba berhenti sebelum memasuki Stasiun Benhil.

"Awalnya lampu mati-nyala sekian detik. Lalu, sebagian lampu di MRT padam. Kereta seperti ngerem lalu berhenti total. Saya takut, kirain gempa," ucapnya ketika dihubungi Bisnis, Minggu (4/8).

Yunita dan puluhan penumpang MRT lainnya sempat khawatir dengan situasi tersebut. Mereka menunggu sekitar 10 menit di dalam kereta yang gelap gulita dan parahnya berada di bawah tanah atau di kedalaman lebih dari 20 meter dari jalanan.

Setelah menunggu, petugas keamanan MRT berjalan ke dalam gerbong depan untuk berkomunikasi dengan masinis. Tak lama, mereka meminta penumpang membuka kaca dan pintu kereta.

Ita, sapaan akrabnya, menuturkan masinis MRT Jakarta memberi pengumuman untuk memulai proses evakuasi seluruh penumpang melalui pengeras suara.

"Jadi seluruh penumpang diarahkan ke gerbong depan. Pria bisa turun lewat jalur sebelah kiri. Namun, wanita diutamakan di pintu depan di gerbong masinis," ucapnya.

Ita menilai petugas MRT Jakarta sangat responsif dan informatif dalam memberikan arahan saat proses evakuasi berlangsung. Penumpang menjadi tenang dan berjalan sesuai arahan untuk menuju peron stasiun.

Meski sempat merasa was-was terjebak di jalur bawah tanah, dia mengaku tidak kapok untuk naik MRT Jakarta kembali.

"Menurut saya, evakuasi dari Tim MRT sudah bagus sekali. Pas masuk peron suasana seperti biasa saja, paling eskalator saja tidak beroperasi," ujar Ita.

PT MRT Jakarta mendeteksi pasokan listrik dari PLN terhenti mulai 11.50 WIB. Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin mengatakan hal itu menyebabkan kegiatan operasional kereta MRT ikut terhenti.

"Tim Operation Control Center (OCC) MRT mendeteksi empat kereta terhenti di antara stasiun bawah tanah," terangnya.

Kamaluddin menyatakan proses evakuasi penumpang kereta akibat padamnya aliran listrik berlangsung lancar. Empat rangkaian kereta yang dievakuasi berada pada lintas Benhil-Istora, Istora-Benhil, Lebak Bulus-Fatmawati, dan Fatmawati-Lebak Bulus.

Berdasarkan informasi dari Tim OCC MRT Jakarta, seluruh penumpang berhasil dievakuasi pada pukul 12.53 WIB. Dia mengungkapkan tidak ada penumpang yang cedera saat dievakuasi. Dia meminta penumpang MRT untuk melanjutkan perjalanan dengan menggunakan moda transportasi lain.

Fasilitas MRT akhirnya beroperasi secara penuh dan melayani penumpang setelah mendapat aliran listrik dari PLN pada Minggu (4/8) pukul 20.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper