Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Manufaktur Tumbuh 3,62 Persen di Kuartal II/2019

Industri yang mengalami pertumbuhan produksi tertinggi yakni pakaian jadi sebesar 25,79% (yoy).
Pekerja meyelesaikan pembuatan pakaian di pabrik garmen PT Citra Abadi Sejati, Bogor, Jawa Barat, belum lama ini./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja meyelesaikan pembuatan pakaian di pabrik garmen PT Citra Abadi Sejati, Bogor, Jawa Barat, belum lama ini./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Produksi manufaktur besar dan sedang pada kuartal II/2019 tumbuh 3,62% secara tahunan.

Dalam paparan Pertumbuhan Industri Manufaktur Triwulan II/2019, Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan jenis-jenis industri yang mengalami pertumbuhan produksi tertinggi antara lain industri pakaian jadi sebesar 25,79% (yoy), industri percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 22,70% (yoy), dan industri minuman sebesar 22,52% (yoy).

"Yang perlu mendapatkan perhatian adalah industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang turun 21,46% (yoy). Sebetulnya sudah terdeteksi ketika rilis nilai ekspor kemarin ada penurunan ekspor dari sektor ini," ujarnya Kamis (1/8/2019).

Selain itu, industri karet, barang dari karet dan plastik juga turun sebesar 15,30% (yoy). Suhariyanto mengatakan produksi karet menurun karena wabah penyakit serta dipengaruhi harga karet yang saat ini sedang rendah.

"Ekspor karet juga turun, baik dari sisi volume maupun harga," katanya.

Apabila dibandingkan dengan angka pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada periode yang sama tahun lalu, angka produksi industri besar dan sedang melambat. Pada kuartal II/2018, pertumbuhan produksi tercatat sebesar 4,36% (yoy).

Sementara itu, industri mikro dan kecil mencatatkan pertumbuhan produksi yang lebih tinggi dibandingkan industri besar dan sedang, yaitu sebesar 5,52% (yoy).

Sektor yang mengalami kenaikan terbesar antara lain industri komputer, barang elektronik, dan optik sebesar 17,74% dan industri percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 17,01%.

Sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu industri logam dasar sebesar 26,09% dan industri mesin dan perlengkapan sebesar 16,63%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper