Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wow, Bandara Kertajati Bakal Punya Taksi Helikopter

PT Angkasa Pura II (Persero) sedang memproses kemungkinan adanya layanan taksi helikopter sebagai alternatif transportasi antara Bandara Kertajati dan Kota Bandung.
Helikopter jenis Bell 505 melakukan uji coba pendaratan saat persiapan pengoperasian Terminal Helikopter Cengkareng Heliport Intercity atas kerja sama PT Whitesky Aviation dan PT Angkasa Pura (AP) II, di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (12/4/2019)./ANTARA-Muhammad Iqbal
Helikopter jenis Bell 505 melakukan uji coba pendaratan saat persiapan pengoperasian Terminal Helikopter Cengkareng Heliport Intercity atas kerja sama PT Whitesky Aviation dan PT Angkasa Pura (AP) II, di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (12/4/2019)./ANTARA-Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA --  PT Angkasa Pura II (Persero) sedang memproses kemungkinan adanya layanan taksi helikopter sebagai alternatif transportasi antara Bandara Kertajati dan Kota Bandung.

Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa alternatif transportasi harus terus dimunculkan untuk mengatasi masalah aksesibilitas bandara tersebut, sembari menunggu pembangunan Tol Cisumdawu selesai. Nantinya, jalan tol yang memiliki ruas sepanjang 61 kilometer ini akan menghubungkan Cileunyi, Sumedang, dan Dawuan.

 "Alternatif transportasi harus menyesuaikan kebutuhan sesuai segmentasi masyarakat. Kalau yang kelas premium bisa memanfaatkan alternatif heli taxi ini," katanya kepada Bisnis, Selasa (9/7/2019).

Dia menambahkan rute yang dilayani adalah dari Kertajati ke Kota Bandung. Bandung yang dimaksud tidak hanya terpusat dari Bandara Husein Sastranegara, melainkan bisa di titik mana saja sesuai dengan  kapabilitas layanan operator helikopter.

Awaluddin telah memikirkan rencana untuk melengkapi dengan prasarana pendukung. Salah satunya adalah hanya dengan membuat helipad di sisi udara Bandara Kertajati, tidak harus berbentuk heliport.

Bandara berkode KTJ ini, lanjutnya, memiliki ruang apron yang masih bisa dimanfaatkan. Apron yang seluas 397.980 m² tersebut belum termanfaatkan sepenuhnya, karena pergerakan pesawat masih terbatas.

Awaluddin akan melakukan koordinasi dengan penyedia jasa navigasi untuk mengatur slot jam penerbangan yang masih kosong agar bisa diisi oleh taksi helikopter. Persiapannya diklaim hanya membutuhkan waktu satu sampai dua pekan. "Tinggal tentukan titik koordinatnya saja dan ditawarkan dengan operator helikopter yang ada," ujarnya.

Selain taksi helikopter, pengelola 16 bandara nasional ini juga telah menyediakan alternatif berupa 11 perusahaan operator transportasi publik, untuk menghadirkan aksesibilitas bagi masyarakat.

Perum Damri telah memberikan pelayanan dari dan ke kertajati selama masa transisi dari 1 Juli 2019 hingga akhir Juli 2019. Sementara, operator travel juga ada yang memberikan tarif promo kepada penumpang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper