Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ubah Sampah Jadi Energi, Adupi : Pembakaran Tak Sempurna Bisa Hasilkan Racun

PT Pembangkit Listrik Negara (Persero) (PLN) menargetkan penggunaan pelet untuk campuran batu bara di PLTU Jeranjang, Lombok, mencapai sebanyak 5% dari kebutuhan total batu bara. Apa tanggapan industri?
PLTU Jeranjang berlokasi di Desa Taman Ayu Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat, NTB, dengan kapasitas terpasang 3 x 25 MW. /Indonesiapower
PLTU Jeranjang berlokasi di Desa Taman Ayu Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat, NTB, dengan kapasitas terpasang 3 x 25 MW. /Indonesiapower

Bisnis.com, MALANG – PT Pembangkit Listrik Negara (Persero) atau PLN menargetkan penggunaan pelet untuk campuran batu bara di PLTU Jeranjang, Lombok, mencapai sebanyak 5% dari kebutuhan total batu bara. Apa tanggapan industri?

Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (Adupi) Christine Halim menyatakan bahwa proses pembakaran yang tidak sempurna dapat menghasilkan dioxin ke atmosfer. Dioxin merupakan zat berbahaya yang biasanya ditemukan pada hasil sampingan produksi pestisida dan hasil pembakaran produksi baja.

Sejauh ini, Adupi belum mempelajari lebih lanjut mengenai proses pembakaran pada pembangkit PLN Tersebut. Akan tetapi, Christine mengingatkan tidak semua sampah, khusunya sampah plastik, dapat dibakar karena dapat menjadi bahan beracun.

“Dan, kalau jenis plastik yang punya nilai LDU [layak daur ulang] kan sebaiknya didaur ulang,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (4/7/2019).

Christine menjelaskan bahwa sampah plastik dapat dibagi menjadi dua kategori yakni LDU dan bisa didaur ulang (BDU). LDU merupakan sampah plastik yang siap diproses dengan biaya yang wajar. Adapun, BDU merupakan sampah plastik yang bisa didaur ulang tetapi butuh biaya tinggi sehingga tidak diminati.

Idealnya, menurutnya, sampah yang dijadikan bahan baku pembuatan energi merupakan sampah plastik BDU, sedangkan sampah plastik LDU tetap didaur ulang. Selain itu, Christine berujar ada aturan tertentu dalam mengubah sampah menjadi energi.

Walaupun tercampur dan dibakar, sambungnya, tidak semua sampah plastik LDU dapat dibakar. Christine memberikan contoh jika pembakaran plastik jenis polyvinyl chloride (PVC) akan menghasilkan racun jika dibakar.

Seperti diberitakan Bisnis, Pelaksana Tugas Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan bahwa perseroan menargetkan penggunaan pelet untuk campuran batu bara di PLTU Jeranjang mencapai 5% dari kebutuhan total batu bara.

Penggunaan pelet lebih murah dibandingkan batu bara. Sebagai gambaran, harga batu bara mencapai Rp700 per kg, sedangkan harga pelet hanya Rp300 per kg.

Pelet tersebut merupakan hasil pengolahan sampah di Klungkung, Bali. Kegiatan ini merupakan program unggulan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indonesia Power yakni Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) yang memberdayakan masyarakat sekitar dengan mengolah sampah menjadi pellet untuk bahan bakar kompor memasak.

Pemanfaatan pelet kemudian juga digunakan sebagai campuran batu bara low rank untuk energi primer pembangkit listrik. "Saat ini masih dalam tahapan uji coba."

Seperti diberitakan Bisnis, Pelaksana Tugas Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan, perseroan menargetkan penggunaan pelet untuk campuran batu bara di PLTU Jeranjang mencapai 5%. Penggunaan pelet lebih murah dibandingkan batu bara. Sebagai gambaran, harga batu bara mencapai Rp700 per kg, sedangkan harga pelet hanya Rp300 per kg.

Pelet tersebut merupakan hasil pengolahan sampah di Klungkung, Bali. Kegiatan ini merupakan program unggulan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indonesia Power yakni Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) yang memberdayakan masyarakat sekitar dengan mengolah sampah menjadi pellet untuk bahan bakar kompor memasak.

Pemanfaatan pelet kemudian juga digunakan sebagai campuran batubara low rank untuk energi primer pembangkit listrik. "Saat ini masih dalam tahapan uji coba."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper