Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Said Aqil: ICDX Bursa Komoditas Bergengsi dan Mampu Bersaing

Komisaris Utama Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia atau Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) KH Said Aqil Siradj mengungkapkan ICDX sebagai bursa komoditi bergengsi dan mampu bersaing dengan bursa-bursa komoditi internasional lainnya.
KH Said Aqil Siradj./Antara
KH Said Aqil Siradj./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Komisaris Utama Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia atau Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) KH Said Aqil Siradj mengungkapkan ICDX sebagai bursa komoditi bergengsi dan mampu bersaing dengan bursa-bursa komoditi internasional lainnya.

"Saya melihat ICDX merupakan bursa komoditi yang bergengsi sehingga mampu bersaing dengan bursa di luar negeri," ujar KH Said Aqil Siradj di Jakarta, Rabu (3/7/2019) malam.

Said Aqil menjelaskan bahwa dulu bursa komoditas di Singapura berperan penting dalam perdagangan berjangka dan komoditas, namun sekarang peran tersebut perlahan-lahan berkurang dalam 10 tahun terakhir dengan kehadiran ICDX di Indonesia.

"Dulu mayoritas para pialang dan pedagang bertransaksi di bursa komoditi Singapura, namun sekarang Alhamdulillah kita sendiri sudah punya [ICDX]," katanya.

Selain itu Said Aqil juga menambahkan bahwa hal tersebut juga merupakan imbauan Presiden Joko Widodo agar bursa komoditi ICDX berperan untuk perekonomian dalam negeri Indonesia. "Jangan sampai komoditasnya dari kita, tapi bursanya di luar negeri," ujar Komisaris Utama ICDX tersebut.

Tahun ini ICDX memasuki usia ke-10 tahun telah melahirkan ekosistem perdagangan berjangka dan komoditas di Indonesia.

Terbentuknya ekosistem perdagangan berjangka dan komoditas di Indonesia oleh ICDX, didorong oleh semangat untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada setiap anggota bursa, yang kini telah beranggotakan 136 anggota.

Ekosistem perdagangan berjangka dan komoditas yang dibangun terdiri dari ICDX, Indonesia Clearing House (ICH) dan ICDX Logistik Berikat (ILB).

ICDX juga berhasil menorehkan capaian penting dalam perjalanannya tersebut yakni berhasil menurunkan volume perdagangan timah yang sebelumnya 80 persen melalui Singapura, menjadi 24% pada 2018.

Selain itu terjadi peningkatan yang signifikan terkait negara yang melakukan perdagangan melalui bursa yakni sebesar 86%, dari 14 negara menjadi 26 negara tujuan ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper