Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Tingkatkan Produksi Susu Formula Bayi, Penuhi Kebutuhan Domestik

China berupaya meningkatkan produksi lokal susu formula untuk bayi. Dengan demikian, 60% kebutuhan pasar dapat dipenuhi oleh industri domestik.
Susu formula bayi di toko obat di Hong Kong, 1 Februar 2013. /REUTERS
Susu formula bayi di toko obat di Hong Kong, 1 Februar 2013. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA--China berupaya meningkatkan produksi lokal susu formula untuk bayi. Dengan demikian, 60% kebutuhan pasar dapat dipenuhi oleh industri domestik.

Dikutip dari Reuters, Selasa (4/6/2019), rencana tersebut diketahui dari dokumen yang dirilis bersama oleh badan perencana nasional dan beberapa kementerian pada Senin kemarin.

Dokumen tersebut menyebutkan produksi susu formula untuk bayi sedang meningkat, seiring dengan kepercayaan masyarakat menggunakan produk lokal dan daya saing merek China semakin kuat.

Pada 2008, para orang tua di China terpaksa membeli susu formula merek asing setelah peristiwa pencemaran susu yang menimpa industri dalam negeri. Beberapa bayi meninggal setelah produsen menambahkan melamin ke susu bayi untuk menaikkan kandungan protein.

Instansi pemerintah yang menandatangani dokumen tersebut yaitu Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China dan enam kementerian, termasuk Kementerian Perdagangan dan Kementerian Industri dan Teknologi Informasi. Namun, tidak disebutkan kapan China dapat memenuhi target yang ditetapkan.

Dalam dokumen tersebut juga tertulis rencana konsolidasi lebih lanjut dan perbaikan dalam industri domestik untuk mengganti fasilitas usang dan meningkatkan kualitas produk.

Pemerintah China berusaha mendorong ekspansi perusahaan lokal seiring pemain global, seperti Nestle, meluncurkan lini baru produk susu formula bayi yang menyasar kota-kota kecil di China.

Adapun, data Nielsen melaporkan susu formula untuk bayi dan balita dengan merek lokal menguasai 43,7% pasar China pada tahun lalu, setelah produksi tumbuh 21%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper