Bisnis.com, PADANG - Dinas Perhubungan menyatakan akan mengaktifkan kembali kapal angkutan penumpang pada jalur laut dari beberapa pelabuhan di Jawa menuju Teluk Bayur, Sumatra Barat.
Ini dinilai bisa menjadi solusi bagi kemacetan jalur darat Jakarta--Padang, yang selalu terjadi saat arus mudik dan balik Lebaran, apalagi harga tiket pesawat juga melambung tinggi.
"Setidaknya untuk melayani arus mudik dan balik pada H-7 hingga H+7 Lebaran. Ini akan efektif untuk mengurangi kemacetan jalur darat," kata Kepala Dinas Perhubungan Sumatra Barat, Heri Nofiardi di Padang, Kamis (23/5/2019).
Menurutnya, sekarang Pelabuhan Teluk Bayur lebih fokus untuk angkutan barang, sedangkan untuk angkutan penumpang boleh dikatakan sudah jarang, bahkan tidak ada.
Terminal penumpang di pelabuhan yang dahulu bernama Emmahaven dan dibangun sejak zaman kolonial Belanda antara tahun 1888 sampai 1893 itu juga sudah tidak aktif lagi.
Heri menilai, pemudik yang menghindari macet di jalur darat dan tidak sanggup menggunakan transportasi udara karena mahal, dan akan lebih senang menggunakan transportasi kapal laut yang relatif cukup nyaman.
Tidak seperti bus atau mobil pribadi yang sempit, kata dia, kapal laut punya ruang yang relatif lebih lapang sehingga pemudik bisa lebih santai sehingga tidak terlalu letih saat sampai di tujuan.
Apalagi, jalur laut dari Teluk Bayur ke pelabuhan di Jawa itu memiliki nilai warisan sejarah tinggi (heritage). Dia menyebut akan mencoba mengomunikasikan wacana mengaktifkan kembali jalur laut untuk angkutan penumpang itu, setidaknya untuk menjelang dan selesai Lebaran saja.
Pada jalur darat, kata dia, peningkatan jumlah kendaraan yang masuk tidak sebanding lagi dengan daya tampung jalan, terutama pada arus mudik dan balik Lebaran.
Banyak organisasi perantau Minang yang pulang bersama menggunakan ribuan kendaraan pribadi dan bus sehingga kemacetan menjadi hal yang tidak mungkin dihindari. Terlebih di sepanjang jalur darat itu juga banyak titik-titik rawan seperti pasar tumpah.
Upaya yang dilakukan pemerintah daerah bersama pihak terkait, ujar Heri Nofiardi, hanya bisa mengurangi kemacetan, tidak bisa benar-benar mengatasinya, sehingga aktivasi kembali jalur laut menjadi hal yang sangat logis.