Bisnis.com, PALEMBANG--Wakil Gubernur Sumatra Selatan Mawardi Yahya memastikan jalan putus di Desa Lubuk Keliat, Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir akibat banjir bandang beberapa waktu lalu secepatnya bisa dilalui.
Menurutnya, paling lama seminggu jalan tersebut harus sudah bisa dilewati mobil dan kendaraan lainnya sehingga perbaikannya harus dimaksimalkan.
“Bukan hanya itu, tetapi seluruh lobang yang ada di sepanjang jalan itu juga harus ditimbun,” kata Wagub di Palembang,Kamis (16/5/2019).
Oleh karena itu, pihaknya bersama Dinas PU Bina Marga (PUBM), kontraktor dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) melakukan peninjauan untuk melihat kondisi jalan yang putus tersebut.
Menurut Wagub, perbaikan termasuk relokasi jalan itu sebenarnya sudah masuk dalam anggaran tahun 2019. Waktu itu sekitar 3 bulan lalu dia bahkan sudah pernah meninjau ke lokasi, tetapi kerusakan jalan yang terjadi tidak terlalu parah.
Sehubungan itu Wagub mengimbau dinas teknis dan PPTK segera menyesuaikan lagi perencanaan yang telah dibuat.
Baca Juga
Untuk antisipasi darurat, Wagub meminta Dinas PU Bina Marga segera melakukan relokasi perluasan ke sisi jalan 5-6 meter. Dengan ditimbun tanah dan crocos sepanjang 100 meter, jalan darurat ini diharapkannya dapat selesai dan bisa dilewati.
"Saya kira ini tidak terlalu sulit tetapi mungkin perlu revisi ulang perencanaan dan pelaksanaannya yang berbeda," kata dia.
Wagub mengatakan, musibah tersebut tidak dapat diduga, karena itu sejumlah antisipasi terus dilakukan. Terlebih akses jalan tersebut menjadi jalan utama bagi masyarakat dan para pemudik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah.
Selain itu di titik ini masih ada sekitar 2 km ruas jalan lagi yang juga mulai terkikis oleh arus sungai. “Ini harus diantisipasi juga agar jangan sampai mengganggu lalu lintas karena jalan ini padat baik angkutan barang bahan pokok maupun lainnya," jelasnya.
Sementara itu, Kabid Pengembangan Jaringan dan Jalan Dinas PU Bina Marga Sumsel, Ridwan mengatakan jalan ini merupakan penghubung dari Ogan Ilir ke Baturaja. Namun jalan ini terkikis akibat derasnya arus sungai menyebabkan jalan sebagian besar longsor sehingga putus tak bisa dilintasi kendaraan.
Dia mengatakan, sebenarnya perencanaan relokasi jalan yang ada titik longsornya seperti ini sudah masuk pada 2020. Namun, meski masih tahun depan secara berkala pihaknya juga tetap melakukan perbaikan.