Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perindustrian menyatakan peningkatan pendapatan dan pertumbuhan kelas menengah akan mendongkrak konsumsi susu olahan.
Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian Abdul Rochim mengatakan bahwa pada saat ini konsumsi susu per kapita Indonesia masih lebih rendah dibandingkan negara-negara Asean lain, seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Angka konsumsi susu penduduk Indonesia baru mencapai sekitar 16,9 kg/kapita/tahun (setara susu segar), masih jauh di bawah negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia yang sebesar 36,2 kg/kapita/tahun, Myanmar sebesar 26,7 kg/kapita/tahun, Thailand sebesar 22,2 kg/kapita/tahun, dan Filipina sebesar 17,8 kg/kapita/tahun.
"Dengan meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat dan pertumbuhan penduduk serta bertumbuhnya kelas menengah di Indonesia diperkirakan semakin mendongkrak konsumsi susu," katanya, Senin (13/5/2019).
Produk susu seperti susu UHT menjadi pilihan masyarakat saat ini karena lebih praktis dan relatif lebih tinggi kandungan gizinya. Rochim berpendapat hal ini tentunya merupakan potensi dan peluang bagi industri pengolahan susu di dalam negeri untuk terus meningkatkan produksi dan mendiversifikasi produk susu olahannya.